Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waktu Itulah Peristiwa Terjadi

29 November 2021   19:06 Diperbarui: 29 November 2021   19:13 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perasaan yang menekan itu disadari dan dirasa tiada masa lalu tiada masa depan. Yang ada adalah perasaannya sendiri itu. Waktu itu perasaannya sendiri, dan perasaan tulah waktu baginya.

Lain halnya lagi, banyak orang terganggu oleh waktu yang berjalan cepat mengubah rutinitas kehidupan orang. Dan orang terlambat menyadari. Atau orang tidak mau menerima bahkan berontak terhadap situasinya.

Diselipkan pada permenungan ini suatu realitas aktual agar penalaran fenomenlogisnya nyata. Dampak Covid-19 sementara guru kehilangan murid yang tertata diklas, orang-tu a terbebani pendampingan belajar anak-anaknya. Ketika ada kembalinya situasi, sementara guru mendapati anak didiknya susah ditata kembali, ortu resah akan anaknya.  Perasaan guru yang mendisiplin dan perasaan ortu yang melindungi pada posisi masing-masing mereka tidak semudah dan secepat berjalannya waktu yang mengubah situasi dan kondisi mereka.

Sementara itu memasuki bulan Desember, umat Kristiani khususnya Katholik juga menghadapi peristiwa pergantian tahun. Tahun Masehi jauh ataupun dekat terkait dengan Peristiwa Kelahiran Isa Al Masehi. Gereja Katholik yang sarat dengan penggunaan simbolisasai dalam peribadatannya, pergantian tahun Masehi juga merupakan tahapan dalam beribadat. Salah satu tahapan adalah masa menyongsong Hari Raya Natal yang disebut Adventus. Maksudnya, masa Penantian, mengharap sesusatu diwaktu mendatang. Waktu yang memberi Harapan.

Gerak Roh manusia, mengalami sesuatu di waktu yang belum datang. Tetapi akan datang. Gerak roh itu seperti gerak yang anda rasakan didunia maya yang mengharapkan mungkin menjadi nyata. Daya yang sadar tidak sadar, dapat memberi apa yang kita sebut Harapan 

Gerak roh itu akan sangat kuasa melampaui ruang dan waktu. Dimensi rohani insan manusia ini mampu menggapai signal-signal dari Sumber Roh Kehidupan dan manusia pada dasarnya mendambakan kelangsungan eksistensi dan keselamatan. 

Harapan Keselamatan hanya akan dicapai oleh manusia dibantu oleh rohaninya menuju Sumber Rohnya, yang kekal abadi. Inilah Harapan eksistensial yang akan mendamaikan segala kegalauan dalam manusia menghadapi Waktu...

Peristiwa dan Waktu, atau waktu yang diperistiwakan dalam permenungan ini, dilalui dengan pengalaman waktu, pemahaman tentang manusia menghadapi waktu, dan Pengakuan adanya waktu sejarah, waktu yang dirasakan, waktu yang membingkai harapan.  Maka harus diselesaikan dengan Pengamalan.

Mengamalkan waktu, bukan berarti melepas membuang waktu, tetapi menangkap waktu untuk dijadikan peluang hidup, dan diisi dengan :

Sikap paham akan waktu, hargai waktu, waktu dan hidup ini menyatu.

1. Isi waktu sebaik/seefektif mungkin, gunakan waktu dengan nilai nilai perilaku yang baik, untuk diri sendiri dan sesama serta lingkungan semesta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun