Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersyukur dan Bahagia

11 Mei 2021   11:00 Diperbarui: 11 Mei 2021   11:10 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada ketikanya kau berdiam diri tiada komunikasi tiada relasi.

Kau dengar nafas dari dalam diri, dan ada bisikan dari dunia sana.

Pada waktunya kau sudah menahan diri dari desakan hasrat kemauan.

Saat itu kau hadapi pilihan : menerima demi kesukaan pemberi

Atau kau menerima dengan tulus hati penuh syukur.

Syukur adalah Memori Hati. Syukur adalah kidung para bidadari surgawi.

Sekilas senyum mentari pagi, sungguh merubah hitamnya malam

Demikian syukur dan ikhlas bagai sinar pagi membuat hari penuh energi kehidupan.

Syukur dan ikhlas itu alas energi kehidupan dan kebahagiaan.

Bahagia itu bagaikan kupu-kupu, kabur ketika mau diraih ditangkap

Kau diam dalam menyukuri kehidupanmu, hinggap dia dipintu hatimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun