Ada ketikanya kau berdiam diri tiada komunikasi tiada relasi.
Kau dengar nafas dari dalam diri, dan ada bisikan dari dunia sana.
Pada waktunya kau sudah menahan diri dari desakan hasrat kemauan.
Saat itu kau hadapi pilihan : menerima demi kesukaan pemberi
Atau kau menerima dengan tulus hati penuh syukur.
Syukur adalah Memori Hati. Syukur adalah kidung para bidadari surgawi.
Sekilas senyum mentari pagi, sungguh merubah hitamnya malam
Demikian syukur dan ikhlas bagai sinar pagi membuat hari penuh energi kehidupan.
Syukur dan ikhlas itu alas energi kehidupan dan kebahagiaan.
Bahagia itu bagaikan kupu-kupu, kabur ketika mau diraih ditangkap
Kau diam dalam menyukuri kehidupanmu, hinggap dia dipintu hatimu.