Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siasati Keterbatasan Lansia

23 April 2021   11:43 Diperbarui: 23 April 2021   11:55 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

(dua) Harmoni.

Hidup adalah gerak, aktivitas dan perubahan. Seperti musik dan lagu harus ada harmoni dan keselarasan. Seperti penari bisa lemah gemulai, bisa gagah dan keras sesuai thema koreograpernya. Tetapi semua menunjuk pada keselarasan dan keseimbangan . Keseimbangan itu seperti seni bersepeda, makin bergerak kedepan makin nyaman.

Filosofi hidup jawa bilang : "ngono ya ngono, ning ojo ngono" (demikian itu boleh tapi jangan begitu....) Keselarasan tidak mengenal yang namanya "terlalu". Terlalu kerja keras, terlalu berat berfikir,terlalu emosional, terlalu malas kurang gerak, terlalu semangat semua mau dikerjakan sendiri.Terlualu banyak atau terlalu kurang tidur.

Untuk sikap itu perlu kerendahan hati dan "tahu diri" melihat dalam keseimbangan dan kenyataan keterbatasan. Tetapi gagasan harmoni itu adalah nilai tersendiri.

(tiga) Rekreasi

Hidup adalah kebahagiaan. Hidup adalah melihat dan menikmati keindahan. Apa si Keindahan itu. Keindahan adalah realita yang ditangkap indera dan dirasa menyenangkan. Indera mata, indera telinga dan indera keberapa pun menangkap realita dan manusia "mengatakan itu indah, menyenangkan". Indera manusia yang menentukan indah bersama realita dengan ukuran kwalitas tertentu, untuk bahagia..Manusia perlu akrab dengan keindahan untuk senang untuk bahagia.

Lansia masih mungkin dan harus mungkin dapat santai, bergembira, bersuka hati dengan prestasi sederhana sehari hari. Berprestasi sederhana itu pengamalan berfikir positip. Dengan kesenangan berprestasi seadanya akan merasa hidup itu indah dan berarti, berguna. Seperti ketika kita berpiknik ke puncak gunung, kita memandang yang indah dilembah jauh disana, sedangkan kita disitu terkagum kagum. Atau ke pantai yang mungkin tenang atau yang mungkin bergelora ombak tinggi disana. Kita menyaksikan di tepian dengan penuh perasaan..

Melihat dengan dan dalam keindahan, menikmati prestasi sederhana, itu rekreasi sepanjang masa. Dan itu tiada henti positip dikembangkan dalam belajar hidup terus menerus di saat sekarang dan kedepan..

Itulah rekreasi yang bukan sekedar suatu acara darmawisata, tetapi berdarmakelana dalam kehidupan dalam kegembiraan selalu.Menciptakan kembali dan kembali gairah kehidupan ini.

Demikian catatan lansia, mungkin kurang manarik tetapi sudah berarti bagi si lansia ini sendiri. Terima kasih sudah membaca, bila ada kurang pas-nya semoga berkenan memandang itu sebagai Keterbatasan yang perlu siasat baru. Tetapi tolong terima salam hormat saya. Dan bagi saudaraku muslimin muslimat selamat berpuasa.

Ganjuran, April 23, 2021. Emmanuel Astokodatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun