Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pusing Amat, Sila Utamaku, Cinta

29 Juni 2020   19:01 Diperbarui: 29 Juni 2020   19:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pusing amat membaca tiga berita yang terakhir saya baca: 3Alasan Alumni ITB usul copot Din Syamsuddin; Apel Siaga PDIP Kalbar; dan FPI instruksikan Siaga satu. Semua dari https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/........

Dari semua itu, khususnya dari dua berita terakhir tersimpul (olehku) kata berbisa yang menjadi topic yaitu : "menggantikan Pancasila menjadi trisila dan ekasila". Itu semoga tidak menjadi judul peselisihan lama dengan bungkus baru yang sangat konspiratif. Sebab DPR dan Pemerintah yang sebenarnya menjadi awal sumber perbedaan pendapat sudah menyelesaikannya. Pusing amat !

Mengingat masa kuliah aku punya sahabat, dikemudian hari dia menjadi wartawan unggul di Kompas. Dari berteman di SMA rangkingku tak pernah lagi dapat diatasnya. Dua orang pamannya kalau kami bertemu pasti seru saling melontar issue dan menanggapaiya, tidak ada habisnya. Ini memang keluarga yang kecerdasannya diatas rata-rata. 

Dari topik satu ke topik lain saling bisa merespon dengan referensi bacaan atau kasanah pengetahuan masing-masing. Mereka berdiskusi karena masih mahasiswa mereka tidak menunjukkan kepemihakan politis. Saya selalu terengah engah mengejar mereka agar tidak ketinggalan juga dalam mentertawakan suatu situasi.

Maka terinspirasi perbincangan kami dulu ingin aku renungkan Sila saya sendiri. Pusing amat dengan hebohnya yang mau menggantikan Pancasila.Atau yang benci Pancasila justru menggemborkannya. Jangan kita terlambat tertawa. Mari berrenung bersama saya tentang Cinta kasih sebagai Sila Utama.

Ketika saya googling kutemukan kata sila berarti tingkah laku atau kelakuan, pada kata Susila. Dan ketika kutanya Google tentang "duduk bersila" dijawab ini: Duduk bersila adalah sikap tubuh dalam keadaan duduk dilantai, kedua kaki dilipat ...badan tegak kedua tangan diatas paha pandangan ke depan.

Dari Googling itu saya ambil petik kata : Kelakuan yang mendasar, mantab untuk pedoman perilaku,  selanjutnya: dengan badan tegap, tangan menyelaras, pandangan kedepan. Kata-kata itu bisa saya maknai Sila. 

Dengan kata lain menurut saya Sila berarti Kelakuan (sesuatu yang operasional bukan teori) yang mendasar mantab untuk pedoman perilaku kedepan. Kelakuan orang yang mendasar itu bisa berawal dari kesadarannya, perasaannya, kecenderungannya, yang mengarah pada sikap, kehendak tingkah dan perbuatan yang lain yang didasarkan pada awalnya tadi (kelakuan yang mendasar).

Tentang Sila itu ! Atas dasar pengalaman hidup yang selalu menuntut kebaikan dan perbaikan alias perubahan,  saya sendiri juga mempunyai Sila. Mungkin kalau lembaga atau institusi sekitar tahun 2000 sering mencantumkan dimana mana semacam Status, Visi dan Misi. yang menjadi Sila lembaga tersebut.

Suatu ketika dalam renungan saya saya temukan Sila pertamaku adalah Niat. Berangkat dari pengalaman pahit mendapat penghinaan dari berumur 12 tahun aku berniat untuk selalu "menjadi nomor satu". Sila keduaku berangkat dari usia 24-27 pengalaman harus menentukan status hidupku untuk selama hidup, kutemukan rasa keterpanggilanku  selamanya dalam "cinta". 

Sila ketigaku kutemukan pada usia 42 kudapatkan dari pengalaman permenungan kebimbangan akan arah panggilanku. Kudapat jawab "Jangan tanya lagi apa panggilanku", tetapi "carilah Dia yang memanggilmu." Kusimpulkan menjadi Sila ketiga : Belajar seumur hidupmu.Terbuka bersemangat kemuridan.Mencari Dia dalam sesamaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun