Bangku Sekolah Dasar (Fulan dan Bunga)

Suara langkah kaki terdengar. Seorang guru SD kelas 1 memanggil muridnya untuk mulai membersihkan halaman depan kelas dan mulai membantu murid-murid untuk menyapu ruang kelas. 

Berapa lama kemudian bel berbunyi, menandakan waktunya segera masuk kelas. Murid-murid mulai berbaris untuk masuk ke dalam kelas. Tetapi tidak Dangan dua murid yang masih menangis memegang tangan ibunya. 

Anak tersebut bernama Fulan dan Bunga, mereka berdua selalu menangis ketika akan masuk kelas. Fulan sering di bully karena tidak bisa membaca dan menulis, padahal Fulan adalah murid paling besar di kelas tersebut. 

Sedangkan Bunga sering dijahili oleh teman-temannya karena Bunga tidak bisa membaca dan sangat susah menghafal dan membedakan huruf, bunga pun sering sekali salah dalam menulis karena tulisannya terkadang terbalik-balik.

Karena kemampuannya menulis dan membaca kurang. Fulan dan Bunga sering di suruh maju oleh guru untuk belajar membaca. ketika mereka tidak bisa, guru sering memarahi Fulan dan Bunga. Mereka berdua juga sering kali mengalami kekerasan fisik dari gurunya seperti mencubit bahkan sampai mendorong kepalanya. Semua tindakan itu bukannya membuat mereka bisa membaca malah membuat Fulan dan Bunga takut untuk masuk sekolah.

Saat kenaikan kelas Fulan mendapatkan urutan peringkat terakhir sedangkan Bunga berada di atasnya Fulan.

Saat naik kelas dua Fulan dan Bunga mengalami perubahan yang cukup baik. 

Dari Fulan yang tidak bisa menulis menjadi bisa begitu juga dengan Bunga sudah bisa membaca Dangan lancar. Sehingga Bunga yg awalnya sering di bully Sekarang di senangi oleh teman-temannya. Dari yg dulu mendapatkan peringkat kedua dari terakhir naik menjadi peringkat ketujuh 7.

Setelah kelas tiga 3 bunga sudah aktif mengikuti lomba seperti lomba menari dan sekarang Bunga sudah percaya diri melebihi teman-temannya yang lain. Sedangkan Fulan masih terbata-bata membaca.