Mohon tunggu...
Yulianto
Yulianto Mohon Tunggu... Penerjemah - Menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berkah Tak Terduga di Waktu Dini Hari!

12 Mei 2020   23:54 Diperbarui: 13 Mei 2020   00:10 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo kompasianer, Bagaimana kabarnya?

Semoga teman-teman senantiasa dalam keadaan baik di bulan Ramadan ini. Dan semoga teman-teman masih betah beraktivitas di rumah saja.

Sebagaimana tema Samber THR hari ini, yaitu artikel humor bertemakan nostalgia Ramadan. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi sebuah cerita lucu yang selalu saya ingat setiap kali memasuki bulan Ramadan.

Kisah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, saya sudah lupa waktu persisnya. Hari itu, saat sedang sahur bersama keluarga. Saya mengobrol dengan ibu tentang seorang nenek di dekat rumah kami yang selalu rajin salat berjamaah di masjid.

Walaupun kondisi fisiknya sudah tak prima lagi. Beliau tak pernah melewatkan waktu untuk salat berjamaah di Masjid, apalagi di bulan Ramadan. Bahkan beberapa menit sebelum azan berkumandang, beliau dengan langkah pelannya dengan sedikit terbungkuk sudah terlihat berjalan menelusuri jalan paving di depan rumah kami menuju ke masjid.

Bahkan seringkali, nenek itu yang datang pertama kali ke masjid. Mendahului pengurus masjid yang bertugas untuk mengumandangkan azan. Dalam obrolan kami di dinihari itu, saya pun dengan terang-terangan memuji keistikamahan nenek itu di hadapan ibuku. Ibuku pun sepakat dengan pendapatku itu.

Beberapa menit setelah sahur. Azan subuh di masjid pun berkumandang. Sama seperti warga lainnya di kampungku, saya dan anggota keluarga yang lain pun bergegas mendatangi panggilan mulia itu. Dan seperti biasanya, saat tiba di masjid nenek yang tadi menjadi topik pembicaranku dengan ibu sudah duduk sambil berzikir di dalam masjid.

Selepas salat subuh berjamaah. Waktu itu seperti biasa, seorang pengurus masjid berdiri membacakan beberapa hadits nabi Muhammad Saw. Setelah itu, seluruh jamaah pun beranjak keluar masjid untuk pulang ke rumah masing-masing.

Kebetulan rumahku dan si nenek searah. Saya, ibuku dan beberapa warga lainnya yang juga searah pun akhirnya berjalan beriringan. Ibuku berjalan berdampingan dengan si nenek dan beberapa ibu-ibu lainnya. Saya sendiri memilih berjalan agak lambat di belakang mereka, sengaja mengambil jarak karena tak ingin terlibat dengan pembicaraan antara ibu-ibu.

Karena kondisi pendengaran si nenek sudah tak terlalu baik. Saat sedang mengobrol, ibuku dan ibu-ibu lainnya biasanya sedikit mengeraskan suaranya. Dari belakang, samar-samar kudengar ibu-ibu dan si nenek itu sedang membicarakan tentang hasil panen sawah salah seorang warga di kampungku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun