Mohon tunggu...
Assifa Amalia
Assifa Amalia Mohon Tunggu... Universitas Sultan Ageng Titrtayasa

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Partai Politik Gerindra Bangun Kedekatan dengan Rakyat Lewat Sosial Media

27 Desember 2024   01:02 Diperbarui: 27 Desember 2024   01:02 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pilihan masyarkat terhadap partai politik  tidak  hanya ditentukan oleh kebesaran suatu partai politik tersebut, namun masyarakat   akan lebih cenderung menilai kepada citra positif partai politik tersebut, eksistensi partai politik juga akan ditentukan dengan hubungan  yang  terus  dibangun  dengan masyarakat, sehingga kedekatan tersebut akan   menumbuhkan   kepercayaan   yang berkelanjutan. Oleh karena itu, membangun citra politik yang baik di masyarakat adalah kunci utama dalam mencapai tujuan politik jangka panjang, baik untuk partai politik maupun politisi yang terlibat dalam dunia politik. Citra politik yang positif tidak hanya berfungsi untuk menarik pemilih, tetapi juga untuk memperkuat hubungan antara politisi dan rakyat. Di Indonesia yang memiliki dinamika politik yang kompleks dan beragam, menciptakan citra yang dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat menjadi tantangan tersendiri. Pencitraan politik yang baik akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan partai politik, yang pada gilirannya dapat mendukung keberhasilan program-program politik serta stabilitas negara.

Namun, dalam dunia yang terus berkembang dan semakin terhubung dengan teknologi, menciptakan citra politik yang baik bukan lagi hanya tentang pada pidato politik atau iklan televisi. Komunikasi politik kini harus mampu menjangkau masyarakat dengan cara yang lebih langsung, personal, dan relevan dengan kebiasaan mereka. Terutama bagi generasi muda, yang dikenal sebagai digital natives. Digital  Native merujuk pada generasi yang tumbuh di era digital dan selalu terhubung dengan internet. Sehingga pendekatan-pendekatan yang konvensional dalam komunikasi politik sering kali kurang efektif. Generasi muda pastinya lebih memilih informasi yang cepat, interaktif, dan mudah diakses kapanpun dan dimanapun melalui perangkat yang selalu ada di tangan mereka yakni ponsel pintar atau smartphone.

Perkembangan dunia teknologi yang pesat membuat banyak berbagai macam media komunikasi  yang  sangat membantu  mempercepat  proses  komunikasi  dan proses   penyampaian  informasi. Berdasarkan data dari Databoks Katadata, penggunaan media sosial di Indonesia pada tahun 2024 telah mencapai 191 juta pengguna, setara dengan 73,7% dari total populasi. Dari angka tersebut, 54,1% pengguna didominasi oleh kelompok usia 18-34 tahun, yang merupakan generasi muda produktif dan aktif secara digital. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial bukan hanya menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga menjadi saluran komunikasi yang sangat sangan berpotensi untuk menjangkau kelompok usia strategis ini. Dengan tingginya angka pengguna media sosial di Indonesia terutama di kalangan generasi muda, media sosial menjadi alat komunikasi yang sangat relevan dan efektif. Sehingga partai politik dan politisi yang mampu memanfaatkan media sosial secara kreatif dan strategis memiliki peluang besar untuk menarik perhatian, meningkatkan keterlibatan, dan membangun kepercayaan di kalangan generasi muda, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesuksesan mereka dalam lanskap politik yang semakin kompetitif. 

Berbagai platform di media sosial seperti Instagram, Twitter dan TikTok dapat menawarkan kemudahan bagi partai politik dan politisi untuk menyampaikan pesan mereka tanpa harus melalui perantara media tradisional seperti televisi atau surat kabar. Interaksi langsung ini memberikan keunggulan berupa fleksibilitas dalam menyampaikan pesan, kemampuan untuk menyesuaikan konten dengan audiens, serta membangun hubungan yang lebih personal dan dekat dengan masyarakat. Platform ini juga memungkinkan politisi untuk menunjukkan sisi pribadi mereka, bukan hanya aspek politik formal. Oleh karena itu, media sosial menjadi sarana yang sangat tepat bagi politisi dan partai politik untuk membangun citra yang lebih humanis, mendekatkan diri dengan masyarakat, dan membentuk opini publik.

Salah satu contoh sukses dalam memanfaatkan media sosial untuk membangun citra politik yang lebih dekat dengan masyarakat adalah strategi yang diterapkan oleh Partai Politik Gerindra. Dimana admin media sosial Gerindra dikenal sangat aktif dan inovatif dalam berinteraksi dengan warganet. Mereka menggunakan pendekatan yang tidak hanya informatif tetapi juga menghibur yang membuat akun media sosial partai ini terasa lebih humanis dan relatable di mata masyarakat. Salah satu teknik yang paling menonjol adalah penggunaan humor dalam menanggapi keluhan, curhatan, atau pertanyaan dari netizen. Dalam banyak kesempatan, admin Gerindra memberikan jawaban yang menghibur dan terkadang lucu, yang tidak hanya meredakan ketegangan tetapi juga menciptakan suasana yang akrab. Misalnya ketika warganet menyampaikan keluhan tentang isu sehari-hari atau bahkan membahas hal-hal pribadi, respons admin yang santai dan humoris sering kali berhasil mencuri perhatian bahkan menjadi viral.

Tak mengherankan jika media sosial Partai Gerindra saat ini telah berkembang menjadi semacam ruang curhat bagi banyak orang. Warganet merasa nyaman untuk berbagi cerita, keluhan, hingga pengalaman pribadi, yang kemudian dijawab oleh admin media sosial Gerindra dengan pendekatan yang penuh empati dan kadang menyentuh hati. Salah satu contoh yang baru-baru ini viral adalah saat seorang netizen berbagi rasa sedihnya karena ditinggal ibunda tercinta untuk selama-lamanya. Melalui kolom komentar di salah satu unggahan Gerindra, netizen tersebut menulis, "Min, katanya Tuhan nggak pernah ambil sesuatu kecuali diganti dengan yang lebih baik ya? Lalu apa yang lebih baik dari ibu?" Pertanyaan emosional ini diunggah melalui akun TikTok @its.starone pada Rabu (6/11/2024).

Menanggapi hal tersebut, admin Gerindra memberikan jawaban yang tak hanya menghibur tetapi juga menyentuh hati banyak orang. "Kamu. Kamulah versi terbaik dari ibumu," tulis admin dengan nada yang lembut namun penuh makna. Respons ini langsung menarik perhatian warganet, mengundang lebih dari 500 ribu tanda suka dan 3,8 juta tayangan di TikTok, serta ribuan komentar yang turut mengapresiasi kepekaan admin dalam memberikan jawaban. Postingan ini menjadi bukti nyata bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan hubungan emosional yang lebih dalam antara partai politik dan masyarakat. Dengan menjawab keluhan atau curhatan personal seperti ini, Partai Gerindra melalui admin media sosialnya berhasil menunjukkan sisi humanis yang jarang terlihat dalam komunikasi politik yang tradisional. Strategi seperti ini tidak hanya membuat partai tampak lebih dekat dengan rakyat, tetapi juga membangun citra yang lebih positif dan relevan di kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang aktif di media sosial. 

Pendekatan kreatif dalam strategi media sosial Partai Gerindra tidak hanya terbatas pada interaksi langsung dengan warganet, tetapi juga terlihat dalam upaya mereka memanfaatkan momen populer untuk meningkatkan kedekatan dengan masyarakat, terutama generasi muda. Salah satu contohnya adalah ketika BLACKPINK salah satu grup idol asal Korea Selatan yang memiliki basis penggemar besar di Indonesia menggelar konser di Jakarta pada 11 dan 12 Maret 2023 silam. Tidak hanya para Blink (sebutan untuk penggemar BLACKPINK) yang ikut meramaikan euforia, tetapi juga Partai Gerindra. Partai ini bahkan ikut membagikan tiket konser secara gratis melalui akun Twitter resminya. Dalam unggahan pada 8 Maret 2023, admin Gerindra mengumumkan giveaway tiket konser BLACKPINK dengan aturan yang unik dan menarik perhatian. Salah satu persyaratan untuk mendapatkan tiket adalah peserta harus berfoto menggunakan atribut BLACKPINK di baliho atau billboard Prabowo Subianto, dengan syarat tambahan untuk tidak memakai masker dalam foto tersebut. Cuitan tersebut berbunyi, "Dalam rangka iseng-iseng aja, mimin mau bagi-bagi tiket konser BLACKPINK untuk teman-teman sekalian. Tapi ada syaratnya: Foto menggunakan atribut BLACKPINK di baliho atau billboard Pak Prabowo dan fotonya tanpa menggunakan masker." 

Giveaway ini menuai berbagai tanggapan dari warganet mulai dari pujian atas ide yang kreatif hingga kritik yang menyebutnya sebagai cara terselubung untuk mempromosikan tokoh politik. Meski demikian, pihak Gerindra menyatakan bahwa giveaway tersebut dilakukan hanya untuk meramaikan momen tanpa campuran unsur politik. Langkah ini menunjukkan bagaimana Partai Gerindra memanfaatkan tren populer untuk menciptakan percakapan yang relevan di media sosial. Dengan memasuki ruang diskusi yang diminati oleh generasi muda, seperti konser musik dari grup idola, partai ini berhasil menampilkan citra yang lebih modern dan fleksibel. Strategi ini tidak hanya meningkatkan visibilitas mereka di platform digital, tetapi juga menciptakan kesan bahwa partai politik dapat beradaptasi dengan budaya pop yang sedang tren, menjadikan politik lebih menarik dan relatable bagi khalayak muda.

Strategi ini berhasil menarik perhatian publik, khususnya generasi muda yang sangat aktif di platform media sosial seperti Instagram, TikTok dan Twitter. Dengan pendekatan yang lebih ringan dan menghibur, admin Gerindra berhasil mengubah citra partai yang dulunya dianggap formal dan kaku menjadi lebih dekat dengan rakyat. Dengan memanfaatkan humor, kreativitas, dan momen-momen populer, admin media sosial Gerindra mampu menciptakan percakapan yang terasa lebih personal dan relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat muda. 

Strategi pencitraan yang diterapkan oleh Partai Gerindra melalui media sosial ini memberi dampak signifikan terhadap masyarakat. Terutama bagi generasi muda, yang cenderung lebih responsif terhadap konten kreatif dan hiburan, strategi ini berhasil mengubah cara mereka memandang politik. Sebelumnya, politik seringkali dianggap serius, membosankan, dan terpisah dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan menggunakan humor dan interaksi yang lebih personal, Gerindra berhasil membuat politik terasa lebih dekat dengan masyarakat, khususnya bagi mereka yang tidak terlalu terlibat dalam politik tradisional. Pencitraan ini juga meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam diskursus politik, karena mereka merasa dapat berkomunikasi langsung dengan partai atau politisi tanpa rasa canggung. Ini menciptakan rasa memiliki dan partisipasi yang lebih besar dalam proses politik yang sebelumnya hanya terjadi melalui pemilu. Sebagai hasilnya, banyak orang merasa lebih mudah untuk menyampaikan pendapat atau mendapatkan informasi mengenai kebijakan partai. Strategi pencitraan melalui media sosial ini juga memiliki dampak jangka panjang terhadap hubungan antara partai politik dan rakyat. Dengan menciptakan citra yang lebih humanis dan terbuka, Gerindra dapat memperkuat loyalitas pemilih dan menarik dukungan dari berbagai kalangan. Pencitraan politik yang lebih dekat dengan rakyat juga dapat membantu mengurangi polarisasi yang sering terjadi di dunia politik, karena lebih banyak masyarakat yang merasa dihargai dan didengar.

Dalam dunia politik yang semakin digital, strategi pencitraan melalui media sosial telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk mendekatkan partai politik dengan masyarakat. Partai Gerindra, melalui kreativitas dan humor admin media sosial mereka telah berhasil menciptakan kedekatan yang lebih humanis dengan rakyat. Dengan menggunakan platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, Gerindra berhasil membangun citra yang lebih terbuka, responsif, dan dekat dengan masyarakat terutama generasi muda. Strategi ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam politik, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih positif dan meminimalisir jarak antara politisi dan rakyat. Ke depannya pencitraan yang lebih humanis dan interaktif ini dapat menjadi model bagi partai politik lainnya di Indonesia untuk menjangkau masyarakat secara lebih langsung dan efektif. Dengan memanfaatkan media sosial dengan bijak, partai politik dapat terus membangun kepercayaan publik dan memperkuat demokrasi Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun