Mohon tunggu...
Asri Nurani Rahmawati
Asri Nurani Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LazisMu Luncurkan RendangMu, Inovasi Daging Qurban jadi Rendang Kaleng

15 Juni 2025   14:38 Diperbarui: 16 Juni 2025   05:22 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kemasan RendangMu (Sumber: Instagram @lazismubanyumas)

Inovasi terus dikembangkan dalam praktik filantropi di Indonesia, termasuk dalam pelaksanaan ibadah qurban. Salah satu terobosan yang kini menjadi perhatian adalah langkah Lazismu Banyumas, lembaga zakat resmi milik Muhammadiyah, yang mengolah daging qurban menjadi makanan siap saji berupa rendang dalam kemasan kaleng. Program ini tidak hanya menjawab tantangan distribusi daging qurban ke wilayah terpencil, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

Program ini diberi nama "Rendangmu", singkatan dari "Rendang Qurbanmu", dan merupakan wujud konkret dari upaya mengoptimalkan manfaat qurban secara lebih luas dan berkelanjutan. Melalui proses pengolahan yang higienis dan sesuai standar halal, daging qurban diolah menjadi rendang kaleng yang memiliki masa simpan hingga dua tahun. Ini memungkinkan daging qurban untuk didistribusikan secara lebih merata, bahkan ke wilayah terdampak bencana dan pelosok yang sebelumnya sulit dijangkau.

Lazismu Banyumas menjelaskan bahwa proses produksi dimulai dengan penyembelihan hewan qurban sesuai syariat Islam. Setelah itu, daging dikirim ke pabrik pengolahan makanan bersertifikasi halal dan BPOM, di mana ia dimasak menjadi rendang dan dikemas secara steril dalam kaleng. Produk rendang kaleng ini kemudian siap dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Dalam satu ekor sapi, Lazismu bisa menghasilkan hingga 420 kaleng rendang, dan seluruh proses ini dilakukan secara transparan serta akuntabel kepada para mudhohi (pequrban).

Skema donasi yang ditawarkan kepada masyarakat cukup fleksibel. Dengan donasi sebesar Rp21 juta, seseorang dapat berqurban satu ekor sapi dan menghasilkan ratusan kaleng rendang. Ada juga opsi donasi kolektif atau per kaleng sebesar Rp50.000. Setiap donatur akan menerima bukti penyembelihan, laporan dokumentasi, dan informasi penyaluran. Hal ini semakin meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga zakat seperti Lazismu yang mampu mengelola dana umat secara amanah dan inovatif.

Program "Rendangmu" bukan hanya soal distribusi makanan, tapi juga menyasar aspek edukasi publik dan penguatan ekonomi lokal. Pada 18 Mei 2025 lalu, Lazismu Banyumas menggelar Tabligh Akbar dan sosialisasi qurban kaleng di Purbalingga. Acara ini dihadiri oleh tokoh Muhammadiyah Jawa Tengah, pengurus Lazismu, serta masyarakat umum. Dalam kesempatan itu, Ir. Akhmad Zaeni dan Manajer Lazismu Area Banyumas, Ikhwannusoffa, menjelaskan bahwa inovasi ini bukan untuk menggantikan ibadah qurban konvensional, melainkan memperluas manfaatnya agar lebih tahan lama dan menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan.

Salah satu nilai unggul dari rendang kaleng ini adalah kepraktisannya. Produk bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu dimasak ulang, sangat cocok untuk dikirim ke wilayah rawan pangan, pengungsian, hingga masyarakat miskin kota. Selain itu, dalam jangka panjang, program ini berpotensi menjadi solusi darurat saat terjadi bencana alam, karena bisa disimpan dalam jumlah besar dan dibagikan sewaktu-waktu ketika dibutuhkan.

Banyak pihak menilai bahwa langkah Lazismu Banyumas ini sejalan dengan misi Muhammadiyah dalam menjadikan qurban sebagai bagian dari gerakan kemanusiaan. Tidak hanya memperhatikan dimensi spiritual ibadah, tetapi juga menekankan pentingnya aspek sosial dan distribusi keadilan. Di sisi lain, proses produksi yang melibatkan UMKM lokal dan mitra pengolahan makanan juga menciptakan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Respons masyarakat terhadap program ini pun sangat positif. Melalui akun media sosial resmi Lazismu Banyumas, masyarakat menyambut baik kemudahan berqurban dan semangat pemerataan manfaat. Banyak komentar yang menyatakan bahwa qurban kini terasa lebih bermakna karena hasilnya dapat dirasakan tidak hanya pada hari raya, tapi juga di waktu-waktu lain ketika masyarakat membutuhkannya.

Sementara itu, di beberapa daerah lain seperti Kudus dan Cilacap, program serupa juga mulai dijalankan. Lazismu Kudus, misalnya, melaporkan bahwa pada tahun 2025 ini mereka mampu menggalang dana qurban sebesar Rp311 juta dari target awal Rp206 juta. Capaian ini menjadi bukti bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap bentuk inovatif dalam pelaksanaan qurban, asalkan tetap menjaga nilai-nilai syariat dan akuntabilitas.

Tantangan tentu tetap ada, seperti menjaga kualitas produksi, distribusi ke wilayah-wilayah terpencil yang akses jalannya sulit, hingga memastikan bahwa daging qurban dalam bentuk kaleng tetap diterima baik oleh masyarakat penerima manfaat. Namun dengan sistem yang terstandarisasi, dukungan dari jaringan Muhammadiyah di seluruh Indonesia, dan transparansi dalam pengelolaan dana, Lazismu Banyumas optimis bahwa inovasi ini dapat menjadi model nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun