Mohon tunggu...
Muhammad Asri Amin
Muhammad Asri Amin Mohon Tunggu... Freelance consultant -

Dokter umum, pemerhati epidemiologi penyakit menular dan komunikasi kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Memelihara Pohon Pembunuh

13 Januari 2015   14:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:15 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa orang pengurus dari suatu organisasi buruh tertimpa pohon damar di Kebun Raya Bogor, empat diantaranya tewas dan beberapa orang terluka ringan sampai dengan luka berat. Peristiwa ini mengingatkan saya dengan Papua, kami pernah tinggal di Kuala Kencana sebuah kota kecil dengan penduduk beberapa ribu orang saja dan berada ditengah  hutan sehingga digelari “Beverly Hills in the middle of the jungle”.

Perumahan dan fasilitas lain berada diantara pepohonan yang besar-besar. Bertempat tinggal atau berada dekat pohon berarti berisiko untuk kejatuhan pohon, mengingat hal tersebut diatas maka penyelenggara administrasi perumahan senantiasa melakukan pengawasan terhadap pohon-pohon yang sudah tua yang berada dekat dari perumahan dan setiap pohon disepanjang jalan dan dekat perumahan diawasi, pohon yang tua di reinforce dengan besi penguat atau sebagian cabangnya dipotong prinsipnya tak boleh ditebang.

Syahdan sebuah pohon besar nan tinggi menjulang yang  berada dekat bunderan dalam kompleks kuala kencana, pohon ini sudah semakin tua dan sudah diperkuat dengan beberapa potongan besi tapi pohon ini semakin keropos dan  sangat berbahaya karena berada dipinggir perempatan jalan, pohon ahirnya terpaksa ditebang.

Seminggu kemudian setelah pohon sudah hilang ditebang datanglah serombongan saudara kita penduduk asli Papua, mereka  menghadap pimpinan administrasi perumahan dan minta agar ada ganti rugi penebangan pohon tersebut dengan alasan, pohon itu adalah pohon ditanam oleh nenek moyang dari suku setempat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun