Mohon tunggu...
asri amiananda
asri amiananda Mohon Tunggu... Desainer - mimpi adalah harapan

Hanya pengembara tapak suci

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kaum Rebahan: Berubah atau Kalah, dan Prinsip "Kaizen"

10 Desember 2019   18:26 Diperbarui: 11 Desember 2019   16:51 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di era digital ini banyak sekali kemudahan yang bisa kita dapat hanya dengan internet. Seperti mencari berbagai informasi, berkirim kabar, berbelanja dll.

Dulu kita mesti repot pergi ke perpustakaan atau toko buku demi mendapatkan sumber bacaan yang diinginkan, namun sekarang bisa kita lakukan dimana saja bahkan bersantai di tempat tidur dan sekaligus berkirim kabar di sosial media pada suatu komunitas atau hanya sekedar kenalan di instagram, twitter dll.

Berbagai kemudahan internet pun seakan melayani kita  layaknya raja di singgasana. Kita bisa melihat dunia dan bahkan berbelanja  tanpa melangkah letih dan panas-panasan keluar rumah.

Namun semakin canggih dunia ternyata semakin banyak dampak dan efek  negatif yang terjadi. Berbagai kemudahan pun seakan mendoktrin kita untuk bermalas-malasan dan menolak kita melakukan kegiatan ekstra.

Pada akhir tahun 2019 suatu  istilah unik menjadi sangat populer dikalangan millenial dan sebagai pendobrak untuk lebih bermalas-malasan lagi, yaitu istilah kaum rebahan.

Nah apa itu kaum rebahan dan apakah kamu juga termasuk?

Kaum rebahan adalah orang-orang yang cenderung lebih memilih bersantai dan berbaring di kasur dibandingkan mengisi waktunya dengan hal-hal positif dan produktif. Saat ini yang paling besar menduduki istilah kaum rebahan adalah kaum millenial yang berumur 20-an.

Semakin bertambah usia, kok semakin hobi rebahan ya? Padahal dulu selalu punya rencana-rencana seru diakhir pekan. Sekarang, rebahan dikasur saja sudah terlalu nyaman.

Padahal di usia ini  harusnya banyak sekali target yang sudah dicapai. Seperti lulus kuliah dengan cepat, bekerja, menikah, bahkan finansial masa depan. Gimana mau dapet jodoh kalau kerjanya hanya rebahan saja dikasur, berharap dapat gaji besar tapi gak pernah produktif.

Fenomena ini sudah banyak sekali dirasakan oleh kaum millenial termasuk saya sendiri, hehe. Tapi apakah terus mau seperti ini ?

Memang enak rasanya bersantai diakhir pekan, menggeggam handphone seharian, streaming youtube sambil ngemil cemilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun