Mohon tunggu...
asri supatmiati
asri supatmiati Mohon Tunggu... Editor - Penuli, peminat isu sosial, perempuan dan anak-anak

Jurnalis & kolumnis. Penulis 11 buku, 2 terbit juga di Malaysia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belum Puas Baca Buku di Perpusnas

5 Juli 2019   16:01 Diperbarui: 5 Juli 2019   16:08 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami tidak sempat mencermati satu persatu seluruh sudut ruangan di rumah ini, hingga akhirnya keluar ke pintu pintu belakang. Terhamparlah halaman luas. Tampak berdiri kokoh, bangunan utama perpustakaan 27 lantai itu. 

Kami pun masuk. Menitipkan barang berupa buku-buku dan naik eskalator. Pengennya, mau naik eskalator terus supaya tahu suasana setiap lantai. Ternyata tidak bisa. Karena tinggi, tidak seluruh lantai terhubung eskalator.

Sampai di lantai tiga, beralih naik lift. Namun karena pengunjung ada yang naik lift sejak lantai dasar, jadi antrean cukup lama. Tujuan kami ke lantai 23 yang katanya tempat utama. Salahnya, kami tidak baca petunjuk dulu. 

Ternyata di lantai 23 hanya koleksi bundel majalah. Menurut salah satu petugas, biasanya untuk pengunjung yang melakukan studi pustaka atau riset. Kami disarankan ke lantai 7 untuk layanan anak-anak. Dan diberitahu pula kantin di lantai 4 dan musala di lantai 7.

Akhirnya, karena perut sangat lapar, kami ke lantai 4 dulu. Pesan menu, cuma ada pilihan nasi ikan nila, soto dan bakso. Menu lain sudah habis. Kami memesan menu soto, seharga Rp19 ribu perporsi. Harus bayar dulu di kasir, antre cukup panjang. 

Selesai, duduk menunggu menu. Waktu sudah cukup terbuang. Cukup lama kami menunggu sampai bolak-balik bertanya, kapan menu kami datang. Mungkin karena Ahad, pengunjung banyak.

Usai makan, kami ke lantai 6 untuk salat. Berhubung lift antre lama, kami naik tangga darurat, mengikuti  pengunjung lain dan petugas yang juga melintasi tangga itu. Dari lantai 6, kami naik satu lantai ke lantai 7, tempat perpustakaan anak-anak. 

Masih dengan menggunakan tangga. Nah, di sini, kita harus menyimpan sepatu atau sendal di lemari tertutup. Setelah itu masuk dan registrasi. Anak-anak mulai membaca buku. Sayangnya kami tak sempat mencoba layanan edukatif di komputer.

Tiba-tiba, dari mikropon terdengar pengumuman bahwa pukul 14.00 WIB Jalan Merdeka Selatan akan ditutup, karena ada karnaval dalam rangka HUT ibukota. Kamipun berpikir untuk menyudahi kunjungan. 

Selain khawatir tidak dapat kendaraan, masih ada satu objek kunjungan yang harus kami datangi. Akhirnya sekitar pukul 14.30, kami turun. Di tepi jalan, warga Jakarta sudah tumpah ruah ingin menyaksikan karnaval.

Kami memesan mobil online ke Mal Grand Indonesia. Langsung menuju ke musala untuk salat asar. Setelah itu ke lantai 3 ke konter Muji untuk membeli pernak-pernik yang diidamkan. Pukul 17.00, kami berjalan ke Bundaran HI, dengan tujuan ke Stasiun MRT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun