Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Bukan Masalah Uangnya tapi Kita Selalu Tampil Kembar Itu Masalahnya

11 Mei 2021   20:45 Diperbarui: 11 Mei 2021   20:55 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bercerita tentang masa kecil tak akan pernah habis, terlebih masa kecil itu penuh dengan cerita, bahagia di sela sela kerasnya didikan orang tua.

 Sedari kecil terbiasa untuk berpuasa, bagi yang bohong puasanya pasti ketahuan dengan papa , dan pasti mendapatkan hukuman. Bagi yang penuh puasanya akan mendapatkan hadiah dari papa.

Kita semuanya tujuh bersaudara, namun telah pergi menghadap Illahi dua orang, kakak tertua dan kakak nomor empat. Sekarang tinggal kita berlima. 

Dok pribadi
Dok pribadi
Di atas aku ada kakak perempuan yang beda usia tiga tahun lebih tua dariku. Namun karena tubuhnya kecil dan sedikit pendek, selalu dibilang orang , aku yang menjadi kakaknya. Mungkin wajahku sedikit lebih boros dari kakak perempuanku.

Setiap lebaran, mama selalu membuatkan baju yang sama, hanya beda modelnya saja. Padahal kita bukanlah anak yang terlahir kembar. Sepertinya mama ingin punya anak kembar namun tidak kesampaian. Jadilah kita korbannya mengenakan  baju yang selalu sama.  Semua serba sama, di tempat tidur yang sama, namun setelah kakak kakak laki laki pada merantau barulah aku tidur sendiri.

Sedari usia balita hingga kita tamat SMP, baju hasil jahitan mama selalu dengan motif yang sama hanya beda model dan  saat itu kita

Dok pribadi
Dok pribadi
tidak pernah protes. Walau tidak kembar sekalipun. Kita sering sakit secara bersamaan, teman berantem namun berantem tak lama, berantem kecil saja. Kakak perempuanku ini paling nggak suka disuruh ke warung atau ke pasar, jadilah aku yang selalu disuruh mama atau papa.

 

Sudah menjadi tradisi keluarga, setiap lebaran kita memanggil tukang potret ( sekarang di bilang fotografer). Suasana lebaran itu selalu dijadikan momen kita. Namun sayang sebagian foto foto itu telah usang dan beberapa foto mulai memudar. Suasana Lebaran inilah yang paling tepat untuk berkumpul bersama, dalam suasana yang sama. Di samping salat subuh bersama diwarnai dengan isak tangis untuk saling memaafkan satu sama lain.

Ke mana saja kita pergi selalu dibilang kembar hanya karena mengenakan baju yang sama, kembar tidak identik kalau aku bilang. Lucunya saat kita silaturahmi ke rumah tetangga atau saudara, jika pergi bersama kita akan mendapatkan salam tempel yang sama, namun jika pergi sendiri sendiri yang kebagian sialnya di aku.


Dok pribadi di saat pernikahan keponakan
Dok pribadi di saat pernikahan keponakan

Mereka mengira aku telah datang, jadi sudah dikasih salam tempel, padahal yang datang adalah kakakku. Karena baju yang sama, aku selalu tidak kebagian salam tempel dari tetangga ataupun saudara. Namun tidak pernah membuat kita saling berantem atau saling membenci. Kita tetap akur akur saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun