Kenapa dengan Artikel yang Aku Tulis

Jingga...

Untuk pertama aku menyapamu di bulan Ramadan, maafkan aku, bukan karena aku lupa padamu namun aku hanya mencoba mengajak hati dan pikiranku.

Untuk sekedar menulis di ajang Ramadan, walau sebenarnya apalah arti dari tulisan sederhana yang aku tulis. Bukan untuk hadiah yang mampu menyilaukan mata.

Aku hanya ingin berbagi lewat tulisan, mungkin tulisan itu dibaca dan bisa menggerakkan pembaca untuk melakukan atau sekedar menjadi cermin atau tolak ukur.

Seperti yang aku lakukan saat membaca artikel sahabat kompasiana Terkadang aku merenungi bahkan aku mampu menangis setelah membaca tulisan sahabat semua. Apa lagi bila pas dengan suasana hatiku.

Jingga...

Aku sempat menangis ketika tulisanku tentang "Wanita Terhebat yang Menginspirasiku Selama Ramadan". Tiba tiba tak dimunculkan dengan alasan yang tak masuk di otakku.

Tahukah kau jingga bagaimana aku berjuang untuk menulis itu, yang menggambarkan wanita yang aku cintai dan sayangi. 

Dimana kondisi tubuh drop, di tambah kabar hasil MRI yang membuat aku bertambah drop. Tapi kisah itu tak dapat di hentikan hanya bisa ditulis hari itu saja.

Dimana sinyal pun tak bersahabat, tubuh yang butuh rebah, membuat aku bergantian  menulis dari  Hp  dan pindah ke laptop begitu terus secara bergantian.

Karena aku terlalu bego dengan kecanggihan, hanya mengerti dari Hp itu juga. tak keseluruhan.