Erangan yang keluar dari mulutku, membuat hatiku pilu. Malam telah menjelang namun erangan itu tetap terdengar.Â
Aku di samping dirimu menghabiskan malam. Menatapmu pilu dalam sunyi. Ketika kau menyebut terkasih menjemputmu.Â
Kami ikhlas melepas, pergilah jika kau ingin pergi, amanah dirimu untuk menjaga adik adik akan aku jaga.Â
Sebagaimana aku menjaga adik adik dari kecil. Keikhlasan, tiada kata untuk memberatkan, ikhlas melepas sebagaimana kau merawat adik adik  Â
aku akan menggenggam tanganmu sebagaimana engkau menggenggam tanganku. Tiap detik, menit hingga waktu berjalan aku ada di sampingmu.
Jika bulir bulir itu mengalir di telaga hati kami, bukan ingin memberatkan hatimu. Rasa cinta dan sayang yang kami milikilah .
Jika subuh diwarnai tragedi kesedihan hingga kata bermakna, tak lebih karena cintamu pada kami.Â
Bila itu kehendak_Nya kami mengiringi setiap langkahmu menemui yang terkasih selama dalam kehidupanmu. Â
Penuh pengharapan langkah dan tangis kami tak memberatkan langkahmu untuk menemui yang terkasih.Â
Catatan hatiku
Dua hari menunggu tante yang terbaring sakit kangker pankreas stadium akhir tak ingin ditinggal oleh diri ini. Orang yang ku sayangi penggantii ibuku.