Mohon tunggu...
asni asueb
asni asueb Mohon Tunggu... Penjahit - Mencoba kembali di dunia menulis

menyukai dunia menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebiduk di Sungai Musi

28 November 2020   22:55 Diperbarui: 28 November 2020   22:58 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Beda itu sahabat, aku ingin lebih dari seorang sahabat, As," kata Ahmad meyakinkanku.

Aku terdiam, ya Allah kenapa ini terjadi lagi padaku, walau beda ceritanya tapi sama saja menusuk jantung.

Dulu sahabatku, memendam cintanya, tak ingin persahabatan kami hancur karena satu kata "Cinta" dan sekarang sahabatku dengan lantang bilang dia mencintaiku.

"Lepaskan pelukanmu, malu di lihat teman teman, apa lagi aku nggak pernah di peluk cowok seperti ini," kataku meyakinkan Ahmad agar melepaskan pelukannya.

Bukan melepaskan malah bertambah erat memeluk aku. Aku malu sebagai anak timur dan datang dari desa, diperlakukan seperti ini, aku malu, malu sekali.

" Jawab, aku lepaskan." Kata Ahmad lagi.

" Jawab ia As, tidak ada salahnya sahabat jadi pacar," kata Aming sembari memainkan gitarnya.

Apa yang harus aku jawab, bila aku katakan tidak, pasti ada kecewa, bila aku katakan ia, aku telah menodai persahabatan  yang kita bina dua tahun ini.

Mataku masih nanar menatap rembulan, membiarkan Ahmad memeluk, nanti pasti bosan  dan melepaskan pelukan. Ternyata aku salah. 

" Lepaskanlah, aku pasti akan jawab di bawah purnama ini," ujar ku dengan lembut.

Perlahan pelukan itu merenggang dan terlepas. Ahmad asik memainkan jemarinya yang lentik seperti jemari perempuan dan mataku masih menatap purnama. Seakan menyorotkan lampunya tepat di bawah, di mana kami duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun