Mohon tunggu...
Asmara Dewo
Asmara Dewo Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pendiri www.asmarainjogja.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangsa yang Terbalik

22 April 2016   18:45 Diperbarui: 22 April 2016   18:53 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Membela Rakyat Kecil (Ilustrasi) | Foto Mikafip.com"][/caption]Netizen Indonesia ini semakin lama kok makin aneh saja sikapnya, gemar sekali mem-bully  orang lain. Kalau salah sih ya mungkin okelah di-bully. Nah, kalau benar ini yang nggak habis pikir.

Kalau pun kita tidak suka pada orangnya, tapi saat orang itu bertindak dalam kebenaran. Semestinya dibela, didukung, ikut bantu doa, biar perjuangannya membuahkan hasil. Ini kok malah di-bully.

Coba mikir, kalau nggak ada lagi orang-orang yang bela rakyat lemah, berapa banyak lagi korban yang tindas? Warga yang disemena-menakan hak asasi manusianya? Jangan suka mengejek saja kerjanya, padahal diri sendiri mungkin nggak pernah turun ke lapangan.

Tahunya cuma mem-bully! Emang ada untungnya apa?! Malah dosa yang ada, tuh ejekan balik ke muka sendiri.

Biarkan mereka berjuang! Kalau kita nggak mau ikut-ikutan, ya sudah, mohon doa, kasi dukungan moral. Perkara politik sebab mereka membela, itu urusan mereka. Niatnya apa karena membela, itu juga bukan urusan kita? Biar saja Allah SWT yang menilai.

Dan kita golongan yang suka rewel diam sajalah, harus punya malu. Malu nggak? Kita duduk ongkang-ongkang  di depan teve, di depan laptop, sementara para pembela kemanusiaan di lapangan dengan berbagai penuh resiko.

Eh, mulut kita asal ceplos, yang beginilah yang begonolah, fitnah inilah, fitnah itulah. Ngejek wajah orang seperti inilah, seperti itulah. Memangnya kita sudah secantik atau seganteng apa sih? Ada  seganteng seperti aktor film Ganteng-ganteng Serigala? 

Itu kalau Allah SWT berkehendak saja, muka sekarang yang katanya cakep, bisa sekejap jadi jelek. Jadi nggak usah sombong juga jadi manusia.

Saya pribadi malah malu, teriak-teriak kemanusian, tapi malah nggak pernah turun ke lapangan. Nggak pernah langsung membela warga, malu sekali saya, sebagi seorang yang teriak lantaang sekali dalam tulisan kemanusiaan, eh saya nggak pernah turun langsung seperti para beliau itu.

Malu saya! Malu kali saya! Kalau kalian yang suka ngejek nggak tahu malu, itu urusan kalian! Saya tujukan hanya yang merasa punya malu saja, karena banyak sekali koar-koarnya di dunia maya ini, tapi hanya itu sajalah yang mereka bisa. Berkoar-koar!

Indonesia ini sudah terbalik, bangsa yang terbalik. Yang baik, dibilang buruk, yang buruk dibilang baik. Coba kenali dulu siapa yang paling kita benci itu, coba cari tahu lebih jelas orang-orang yang kita  bully.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun