Mohon tunggu...
asmara ayu
asmara ayu Mohon Tunggu... Full Time Blogger - mahasiswa tingkat akhir

perkenalkan saya adalah penulis baru di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ekspresi Suporter Perempuan Saat Berada di Stadion

10 Desember 2019   00:21 Diperbarui: 10 Desember 2019   00:26 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masalah pendukung perempuan ini telah menerima perhatian yang semakin besar. Saat ini supporter perempuan mulai sering ditemui kehadirannya dan jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Dalam bukunya Toffoletti menyatakan bahwa sejak tahun 1990-an, semakin banyak pendukung perempuan yang terjun langsung ke lapangan menjadi supporter tim kesukaannya. Hal ini tentunya menunjukan bahwa keberadaan perempuan dalam sepak bola meski tak banyak seolah sudah memberikan sinyal bahwa kesetaraan gender sudah mulai terbangun dalam sepak bola.

Sejalan dengan survey yang dilakukan oleh Sir Norman Chester Center for Football Research  di Inggris menunjukkan bahwa jumlah supporter perempuan mengalami peningkatan jumlah mencapai 12% dari total keseluruhan supporter Liga Premiere dan jumlahnya meningkat hingga 15% pada tahun 2002. 

Penelitian lainnya dilakukan oleh Nielsen  pada  tahun  2013  dan diketahui  bahwa  terjadi  peningkatan  yang   signifikan  dalam  jumlah  supporter  perempuan  menjadi  32%,  hal  ini  cukup  mengejutkan yang  berarti  bahwa  terjadi  pergeseran  perilaku  pada  konsumen  perempuan  yang  mulai berdatangan  ke  stadion  untuk  menonton  pertandingan  sepak  bola.

Namun pada penelitian yang dilakukan Lenneis dan Pster menemukan permasalahan pada masih kurang diterimanya perempuan penggemar sepak bola di Tribun. Fenomena proses komunikasi dan penunjukkan diri yang dilakukan oleh perempuan dalam mendukung tim sepak bola yang mereka idolakan merupakan hal yang cukup sulit dilakukan tidak seperti penggemar pria pada umumnya.

Masih kurang diterimanya perempuan penggemar klub sepak bola dalam lingkungannya yang mayoritas adalah pria, serta sangat kentalnya nuansa gender dalam komunitas pendukung klub sepak bola membuat hal ini semakin menarik untuk penulis bahas. Para perempuan menghadapi kesulitan besar untuk diakui sebagai penggemar yang sah karena 'fandom didefinisikan dalam istilah laki-laki'.

Fenomena perempuan penggemar klub sepak bola ini tidak hanya terjadi di luar negeri, bersama dengan budaya sepak bola yang kuat tetapi juga di negara kita. Kehadiran pendukung perempuan berkontribusi untuk memeriahkan sepak bola di Indonesia. Ada beberapa perempuan pendukung di Indonesia. Salah satu nama pendukung perempuan adalah 'Viking Girls. Informan utama pada penelitian ini adalah  Viking Girls. Viking Gilrs sendiri telah mendapat pengakuan dari para anggota Viking lainnya.

Sehingga untuk mengetahui ekspresi perempuan penggemar klub sepak bola di dalam stadion. Perlu dikaji tentang bagaimana ekspresi-ekspresi yang muncul dalam komunitas suporter sepak bola. Bagaimana komunikasi yang terkandung dalam bahasa dan makna yang mereka gunakan. Selain itu penting untuk dikaji lebih dalam bagaimana peristiwa tutur, tindak tutur dan situasi tutur yang terjadi saat para suporter perempuan berkomunikasi secara langsung.

Secara garis besar, artikel ini akan akan menjawab pertanyaan, (1) Bagaimana peristiwa tutur komunikasi yang dilakukan oleh Viking Girls kota Bandung saat berada di stadion? (2) Bagaimana tindak tutur komunikasi yang dilakukan oleh Viking Girls kota Bandung saat berada di stadion? (3) Bagaimana situasi tutur yang dilakukan oleh Viking Girls kota Bandung saat berada di stadion?

 Situasi tutur selama di stadion di dominasi oleh suasana euforia, selain euforia terdapat suasana intimidasi yang dapat membuat euforia terhambat. Euforia selama di stadion sendiri dapat terbagi menjadi dua ekspresi yaitu verbal dan non-vorbal. Secara verbal informan mengekspresikannya dengan paralinguistik sedangkan mengekspresikan non-verbal dengan cara kedekatan, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah. Sedangkan ekspresi yang dapat menghambat euforia adalah paralinguistik, ekspresi wajah dan gerakan tubuh. 

Peristiwa tutur dapat mempengaruhi ekspresi para perempuan penggemar klub sepak bola. Seperti lokasi menoton, mayoritas narasumber berpendapat bahwa lokasi menonton penting untuknya terdapat tiga faktor yang membuat lokasi menjadi nyaman bagi narasumber yaitu faktor fisik, sosial dan budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun