Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tips Mendampingi Orangtua Pergi Haji

9 Agustus 2019   23:19 Diperbarui: 10 Agustus 2019   11:31 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haji tahun 2007 (dok pribadi)

aae606ac-c849-40cb-86cd-6e2a56f21806-5d4d9f870d82301e2c768143.jpeg
aae606ac-c849-40cb-86cd-6e2a56f21806-5d4d9f870d82301e2c768143.jpeg
Selama menunggu wukuf di Mekah, disarankan bagi orangtua untuk tidak ngoyo setiap hari sholat wajib di Masjidil Haram karena lokasi hotel rata-rata ONH biasa cukup jauh sekitar empat kilomer dan kalau berjalan hampir satu jam karena kondisi jalan macet.

Selama menginap di pemondokan di hotel di Mekah, jemaah bebas memasak memakai kompor listrik dan bisa sepuasnya memakai alat listrik mulai rice cooker, kompor listrik, alat mesin pencuci baju dan pemanas air.Sebaiknya dari tanah air minimal membawa rice cooker mini, termos air panas, dan alat pemanas air. jadi kalau orangrtua sewaktu-waktu ingin mnyeduh teh atau kopi sudah siap saji.

Bagi calon jemaah haji yang enggan memasak, di depan hotel sangat banyak penjual makanan menu Indonesia mulai sayur pecel, tahu, tempe, dan aneka lauk asal Indonesia yang dijual oleh para TKW di Mekah. Jadi jangan khawatir soal menu Indonesia karena banyak restoran  menu soto dan rawon di sepanjang antara hotel sampai Masjidil Haram .

Gelang pengenal yang dibagikan harap selalu dipakai selama di tanah suci.Jadi ketika seumpama orangtua kita tersesat di jalan atau masjid, ada identitas nomer kloter dan namanya sehingga ketika diantar ke petugas haji Indonesia gampang dikenali asal usulnya.

Apabila orangtua tersesat di jalan, diberitahu sebelumnya agar mencari petugas haji Indonesia yang mengenakan seragam dan rompi putih bertanda bendera Indonesia dan mencari gedung yang mengibarkan bendera merah putih sebagai tanda tempat posko haji asal Indonesia.

Pintu masuk Masjidil Haram sangat banyak dan orangtua kita sebelumnya agar diberi ancar-ancar pintu masuk dan keluar yang terdekat dengan hotel, agar bila terpisah dengan anaknya bisa pulang sendiri ke hotel.

Sebaiknya bagi wanita, bila berangkat dan pulang dari Masjidil Haram didampibgi muhrimnya agar lebih aman.

Disarankan menyimpan uang living cost di tempat yang terpencar misal, ada beberapa lembar uang riyal di dompet, tas, koper dan di kantung kaos agar kalau salah satu hilang masih memiliki cadangan uang selama di tanah suci.

Apabila orangtua mengalami sakit setiap satu rombongan kloter di satu pesawat sebanyak 400 orang selalu didampingi satu orang dokter dan satu orang perawat yang membuka praktek di gedung dekat jemaah haji menginap. Sewaktu ibunda sakit, saya langsung membawa ke dokter umum yang bertugas dan mendapat obat secara gratis.

Penyakit yang diderita calon jemaah haji selama menunggu wukuf biasanya adalah penyakit batuk karena Kota Mekah sangat berdebu dan kering. Disarankan untuk selalu memakai masker selama perjalanan dan menghindari minuman jenis dingin yang mengakibatkan batuk.

Kalau pun diserang batuk, saya sarankan untuk membeli obat batuk produk dari Arab Saudi di apotik terdekat karena lebih manjur untuk jenis batuk yang terjangkit di tanah suci.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun