Mohon tunggu...
Asikin Hidayat
Asikin Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru di Majalengka.

Saya hanya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bjorka adalah Kita

15 September 2022   22:06 Diperbarui: 15 September 2022   22:10 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Olahan dari Internet

Bjorka!

Tiba-tiba saja nama itu menjadi viral, mengalahkan sensasi nama Ferdy Sambo dan kenaikan harga BBM yang mengemaskan. Bjorka telah meredam semuanya. Sepeti sebuah kesengajaan, muncul tiba-tiba di tengah gelanggang huru-hara.

Sejenak kita melupakan nama besar Sambo dan semua keculasannya. Sejenak pula kita mengesampingkan kenaikan harga BBM dengan segala dampak dan tetek bengek lainnya. Luar biasa Bjorka. Selamat datang! Selamat beraksi di negeri yang sedang limbung kehilangan jati diri.

Ihwa Bjorka menjadi sangat viral, padahal sejak dahulu kala yang namanya hakcer itu sudah ada. Tetapi karena hacker-hacker terdahulu bekerja setengah hati dan hanya menyentuh hal-hal biasa dan individual, maka namanya tidak bisa mencuat sebagai hacker terkenal.

Berbeda dengan seseorang yang mengambil sandiasma Bjorka ini, dia langsung melejit karena yang dihack tidak tanggung-tanggung: dokumen para pejabat negara! Berarti si Bjorka ini seseorang yang pemberani dan profesional. Tidak sedikit pun dia merasa takut. Lha, wong sekaliber Mahfud MD saja dia mah berani ngehacker. Kalo Pesulap Merah beraninya hanya membongkar dukun, si Bjorka jauh lebih bermartabat!

Syahdan, nun jauh di jawa Barat bagian Timur sana, tepatnya di Desa Klayan, Kabupaten Cirebon, tiba-tiba sebuah nama muncul sebagai teridentifikasi pemilik sandiasma Bjorka. Lha, Bjor ..., kenapa gampang banget lu ketahuan? Baru muncul sudah langsung terdeteksi! Cemen, ah!

Eit! Tunggu dulu. Warta memang mencuatkan sebuah nama: Muhammad Said Firiansyah, yang sehari-hari dipanggil Arif. Usut punya usut, ternyata si Arif ini konon sama sekali tidak kenal siapa itu Bjorka. Denger namanya saja baru kali ini, mana bisa memakai nama itu sebagai sandasma?

Si Arif ini ternyata hanya seorang remaja yang punya hobi ngedit video dan masih sedang menempuh pedidikan di kejar Paket C. Dia anak dari pasangan Nana Supriatna dan Uun Runtiasih. Diwartakan Radar Cirebon (Kamis, 15 September 2022), data pribadi keluarga ini tersebar di Twitter dan Instagram, termasuk NIK dan Nomor KK.

Kontan saja si Arif yang lugu ini kagetnya bukan main. Kataya dia tidak bisa tidur setelah mengetahui namanya dihiubungkan dengan si Bjorka yang tidak dikenalnya. Arif bilang, dia tidak bisa nge-hack. Keahliannya hanya sebagai pengdit video amatir, itu pun baru dalam tahap belajar.

Dengan mata sembab karena kurang tidur, Arif menjawab awak media, bahwa dia bukanlah Bjorka yang telah mempublikasikan identitas pejabat negara seperti yang dituduhkan akun volt_anonym di instagram. Malang benar nasib si Arif ini, kena getah kelakuan Bjorka si hacker misterius.

Jika bukan si Arif, lantas siapa si Bjorka ini sebenarnya? Dulu, sebelum ada nama Arif, ada dugaan bahwa Bjorka merupakan sandiasma hacker dari Polandia. Mungkin ini dihubungkan dengan nama Bjorka yang kepolandia-polandiaan. Kok gampang banget menarik kesimpulan? Lagian, buat apa orang Poladia yang nun jauh di Eropa sana ngurusin identitas para pejabat negara Indonesia?

Sementara itu, di pihak pemerintah sendiri ada pernyataan yang disampaikan melalui Mahfud MD, bahwa Bjorka sudah terlacak! Menurut Mahfud, Bjorka bukan hacker luar biasa, dia hanya seseorang yang tidak punya keahlian. Apa yang dilakukan Bjorka sebenarnya tidak punya keahlan dan kemampuan membobol yang sungguh-sungguh, demikian Mahfurd seperti dilansir Pikiran Rakyat (Kamis, 15 September 2022).

Namun di balik pernyataannya yang enteng itu, Mahfud menyebut bahwa kemunculan Bjorka perlu direnungkan sebagai sebuah peringatan, bahwa kita akan dibobol. Maka diperlukan kewaspadaan. Bjorka menjadi momentum pemerintah untuk meningkatkan keamanan, khususnya keamanan siber dokumen negara.

Di balik itu semua, sebagai anggota netizen, saya justru memandang ada persoalan lain. Bjorka adalah entitas warga negara Indonesia yang telah merasa sangat kesal dengan semua yang terjadi di negaranya. Sebagai seorang hacker, kekesalan Bjroka dilampiaskan dengan nge-hack. Tentu akan berbeda jika Bjorka adalah seorang orator, maka dia akan menumpahkannya dengan berpidato. Jika dia seorang komentator, maka dia akan dengan komen-komennya. Jika dia seorang penulis, dia akan membudalkannya dengan menulis. Jika dia seorang pemitnah, maka dia akan melakukannya dengan memfitnah. Dan jika Bjorka seorang Netizen, maka dia akan ikut berkomen tajam ala netizen ...

Betapa negeri ini sudah sangat memperihatinkan. Demikian kira-kira jika saya mewakili pikiran Bjorka. Maka, untuk membuat daya kejut, dibuatnya pata pejabat tersedak  dan jengah. Cuma diambil data pribadi, kok. Enggak lebih dari itu. Sekedar mengingatkan mereka untuk berpikir dan bijak dalam membuat keputusan.

Sudah parah kondisi kita sejak pandemi Covid-19, diperparah pula dengan keputusan-keputusan yang menentang nurani rakyat. Sudah kemarin BBM dinaikkan harganya, muncul isu baru rencana penghapusan listrik 450 Watt. Permainan apa lagi ini?

Pantas saja Bjorka meradang ...!(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun