Mohon tunggu...
Asikin Hidayat
Asikin Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru di Majalengka.

Saya hanya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Prediksi 2002 Nyata di 2022

14 September 2022   19:39 Diperbarui: 14 September 2022   21:57 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iseng-iseng membuka-buka majalah Intisari terbitan Januari 2002, saya menemukan sebuah judul menarik: LEWAT PONSEL MENONTON VIDEOKLIP. Sebuah artikel yang membahas tentang betapa canggih perkembangan ponsel (saat itu) sehingga orang (pemilik ponsel) selain bisa telephonan dan SMS-an, bisa bermain game sederhana, memutar musik dalam format MP-3, mendengarkan siaran radio, dan mengakses situs WAP.

Pada bagian lain artikel itu muncul sebuah prediksi, bahwa generasi GSM akan digantikan oleh kehadiran GPRS sebagai jembatan sebelum memasuki generasi ketiga (3G) yang menawarkan akses multimedia kepada pengguna. Saat itu, menerawang kehadiran 3G merupakan mimpi yang dinantikan kenyataannya di tahun-tahun mendatang.

Konon, bila kelak 3G mulai digunakan, bukan Cuma data yang bisa ditampilkan di HP, tetapi juga gambar warna-warni, suara dengan kualitas mendekati CD musik, serta lainnya. Bukankah ini sebuah terawang futuristik yang kemudian memang menjadi kenyataan saat ini. Di tahun 2022 ini, kita sedang menikmati dampak prediksi yang ditulis pada artikel Intisari tahun 2002 itu.

Kini kita tidak saja sedang menikmati masa 3G, akan tetapi juga sudah masuk dan berada di era teknologi 4G dan bahkan 5G. Semua tidak memungkiri, lompatan perkembangan teknologi ini begitu cepat terjadi dari tahun ke tahun, dan meninabobokan kita di sepanjang waktu dan keseharian kita.

Teknologi 3G memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming lainnya.

Sementara itu, teknologi 4G (berasal dari istilah berbahasa Inggris: fourth-generation-technology) memiliki kecepatan 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat memberikan kecepatan hingga 1Gbps jika anda di rumah atau 100Mbps ketika anda bepergian. Dan dalam waktu yang singkat tentu saja.Untuk contoh seberapa cepat teknologi 4G adalah mendownload film berkapasitas 6GB saja hanya diperlukan waktu 6 Menit.

Sedangkan teknologi 5G merupakan jaringan nirkabel digunakan dalam beberapa makalah penelitian dan proyek-proyek untuk menunjukkan fase utama berikutnya dari standar telekomunikasi seluler melebihi standar 4G/IMT-Advanced efektif sejak 2011. Teknologi 5G bukan istilah resmi digunakan untuk spesifikasi tertentu atau dokumen resmi belum diumumkan oleh perusahaan telekomunikasi atau badan standardisasi seperti 3G dan 4G, operasionalnya di bawah payung 4G. Karena belum resmi, 5G belum dianggap sebagai generasi ponsel baru.

Apa pun nama teknologinya, dan setinggi apa pun kekuatan dan kelebihannya, kita adalah 'korban-korban' teknologi yang mau tidak mau harus menyelaraskan diri dengannya. Sedikit saja kita lengah atau tidak up-date, maka beberapa langkah kita ketinggalan di belakang.

Seperti halnya saya, terlena dengan teknologi 3G, terkaget-kaget dengan munculnya 4G yang luar biasa. Dengan sedikit pemahaman akan teknologi, saya mencoba mengejar ketertinggalan dengan mengikuti berita. Tetapi, update warta akan tetap stagnan ketika kemampuan membeli ponsel baru dengan fasilitas 4G lemah.

Saat ini, hampir semua bidang manajemen perkantoran, administrasi, belanja, bepergian, bahkan pinjaman, dan arisan tipu-tipu, menggunakan aplikasi tertentu yang ditawarkan dan harus didownload secara online. Belum lagi fasilitas media sosial yang berbagai jenis jumlah dan kekhasannya. Semua akan sia-sia saja jika ponsel yang kita miliki tidak support terhadap semua aplikasi itu.

Waktu itu, tahun 2002 sebagai masa teknologi 2G, menerawang ke depan dengan penuh harap dan penuh cita. Betapa ke depan kita akan semakin mudah mengakses apa pun melalui internet lewat ponsel canggih. Sayangnya, terawang saat itu tidak disertai prediksi harga ponsel dan daya beli masyarakat kita saat ini. Apa lagi saat semua serba mahal akibat kenaikan BBM.

Jadi, gimana atuh?(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun