Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sejarah Baru Sepak Takraw Indonesia

2 September 2018   03:33 Diperbarui: 2 September 2018   03:36 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sempat mandek, namun peraihan medali emas Indonesia belum berhenti. Keping-keping emas Indonesia lagi bertambah di hari ke 14 ajang Asian Games 2018. Emas kali ini dipersembahkan dari cabor sepak takraw.

Berhadapan dengan Jepang dalam partai final nomor quadrant putra yang digelar di Ranau Sport Hall, kompleks Jakabaring Palembang, Sabtu (1/9/2018), tuan rumah menang dengan 2-1, 15-21, 21-14 dan 21-16.

Walau lebih diunggulkan serta berstatus sebagai tuan rumah, tak membuat Indonesia menang dengan gampang. Sempat mengawali laga dengan bagus, Indonesia bahkan ketinggalan di pertengahan set pertama.

Indonesia dikejutkan dengan inisiatif menyerang yang diambil Jepang sejak awal pertandingan. Tuan rumah yang selalu saja ketinggalan dari 9-15 dan 13-19 gagal untuk mengejar. Tuan rumah tunduk 15-21. 

Masuk set kedua tuan rumah yang terlambat panas juga ketinggalan 2-5. Tapi berkah dukungan bergemuruh penonton membikin tuan rumah mampu mengejar ketinggalan serta balik memimpin 7-6.

Kepemimpinan tuan rumah terus bertahan. Set kedua dimenangkan Indonesia 21-14. Skor 1-1 memaksa set ketiga mesti dipertandingkan. Dalam set penentuan itu tim merah-putih jauh lebih siap.

Langsung memimpin 3-0, keunggulan Hardiansyah Muliang dkk terus dipertahankan. Dalam posisi yang tertekan, Jepang selalu gagal memperkecil jarak dan set ketiga berhasil dimenangkan Indonesia dengan 21-16.

Pelatih sepak takraw Indonesia, Asry Syam mengakui timnya sempat lengah di set pertama dan Jepang melakukan perubahan strategi. 

"Taktik di awal gim pertama memang lengah sebab Jepang merubah strategi. Kalau di babak penyisihan mereka menggunakan strategi 2 sayap bertahan di belakang. Namun di final mereka melakukan 3 sayap," katanya usai laga.

"Di set awal kita lengah di pertahanan, hanya melakukan serangan kanan kiri. Di set kedua blok 3 harus dihindari, kita blok satu-satu dobel tunggal kanan kiri. Dan skor jadi 1-1"  jelasnya.

Dengan pencapaian satu emas, merah-putih menutup laga sepak takraw dengan manisnya. Selain emas dari nomor quadrant putra, Indonesia pula menggaet satu perak dan tiga perunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun