Mohon tunggu...
Ashfiyan Romdhoni
Ashfiyan Romdhoni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Badai Covid-19 Belum Berakhir, Siswa Masih Bergantung pada Pembelajaran Daring dengan Media Handphone

29 Oktober 2020   08:23 Diperbarui: 29 Oktober 2020   08:30 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandemi Covid-19 sekarang ini berdampak pada semua sektor kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, sosial budaya, bahkan sampai ranah pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling berdampak dikarenakan pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 memberikan pembatasan sosial terhadap guru dengan murid sehingga antara guru dengan murid tidak diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka, walaupun begitu semangat belajar tetap harus terlaksana. Oleh karena itu pembelajaran tetap terlaksana akan tetapi dilakukan di masing-masing rumah dengan menerapkan konsep pendidikan jarak jauh. Hal tersebut memaksa terjadinya perubahan wajah pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah dengan sistem online yang melibatkan kemampuan teknologi bagi pendidik maupun orang tua murid yang secara penuh mendampingi anak didik dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran dalam jaringan atau disebut dengan daring, merupakan salah satu metode pembelajaran yang dinilai paling efektif selama masa pandemi covid-19 karena menerapkan pembatasan sosial. Hal ini juga serupa dengan Arya salah satu anak yang menjadi santri di Pondok Pesantren Anwarul Huda Kota Malang yang merupakan siswa dari Mts Sunan Kalijogo kelas IX A.

Selama pembelajaran daring, Arya menggunakan metode yang telah diinstruksikan dari sekolah untuk memanfaatkan media handphone dengan menggunakan jaringan internet untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pihak sekolah Arya menginstruksikan untuk menggunakan aplikasi YouTube untuk penyampaian materi sedangkan untuk komunikasi dan penugasan menggunakan aplikasi WhatsApp.

Dalam penerapan metode pembelajarannya adalah ketua kelas membuat grup WhatsApp mata pelajaran, kemudian seluruh siswa disuruh untuk masuk kedalam grup tersebut dan terakhir adalah guru pengajar. Setelah semua sudah masuk, ketika masuk jam pelajaran maka guru akan mengirimkan link video YouTube ke dalam grup, kemudian siswa diminta untuk menonton, memperhatikan, dan memahami materi yang ada di video tersebut.

Setelah itu apabila siswa ada yang belum paham terhadap materi tersebut siswa bisa menanyakan di dalam grup mata pelajaran. Untuk penugasan guru memberikan soal di dalam grup WhatsApp kemudian untuk pengumpulan tugasnya berupa memfotokan hasil pekerjaannya dengan kamera Handphone kemudian dikirim ke grup WhatsApp sesuai batas waktu yang telah ditentukan oleh guru.

Pendidikan harus tetap berlanjut meskipun dalam keterbatasan protokol kesehatan, hal ini dikarenakan ditangan merekalah masa depan Indonesia akan di bawa. Walaupun badai pandemi covid-19 belum juga mereda, siswa harus tetap semangat dalam menjalankan pembelajaran secara daring. jadikan momen ini sebagai momen yang berkesan dimana belajar tidak selalu bertatap muka, walaupun dimanapun dan kapanpun tetap bisa mengikuti proses pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun