Mohon tunggu...
Ashfiatin Nada
Ashfiatin Nada Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kesehatan Masyrakat

Mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat 2020 UNUSA

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sejarah, Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

26 Oktober 2020   16:07 Diperbarui: 26 Oktober 2020   16:22 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

A. Sejarah Bahasa Indonesia

Rumpun bahasa di Dunia ada empat, diantaranya Indogerman untuk wilayah Eropa, Semit (Ibrani) untuk wilayah Arab, Altai (Turki) untuk wilayah Jepang dan Austronesia untuk wilayah Asia. Negara Indonesia berada diwilayah asia yang menggunakan rumpun bahasa Austronesia. 

Rumpun Bahasa Austronesia dibagi menjadi dua wilayah, yaitu bahasa austronesia timur (ocenia) dan bahasa austronesia barat (nusantara). bahasa austronesia timur dibagi menjadi tiga bahasa (bahasa polinesia, bahasa melanesia, bahasa mikronesia). sedangkan bahasa austronesia barat dibagi menjadi beberapa bahasa (bahasa formasa, bahasa tagalok, bahasa melayu, bahasa jawa, bahasa dayak, bahasa bali, dan lain sebagainya). 

Prasasti kearajaan Sriwijaya dan Bahasa Melayu di zaman kerajaan Malaka merupakan bukti bahwa Bahasa Indonesia berasal dari Melayu. Pada tahun 1901, Ejaan van Ophuysen diresmikan oleh Pemerintah Indonesia. Kemudian pada tahun 1928, ejaan diubah menjadi Sumpah Pemuda yang disahkan oleh Pemerintah Indonesia. 

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Bahasa Indonesia diresmikan sebagai Bahasa Pemersatu. Namun, pada tahun 1947 ejaan diubah kembali dan disahkan oleh pemerintah sebagai ejaan Soewandi atau Repoeblik. pada tahun 1954, pemerintah Indenoseia mengesahkan Kongres Bahasa Indonesia di Medan. 

Terdapat beberapa rancangan ejaan yang tidak sempat diresmikan oleh pemerintah, seperti rancangan ejaan pembaruan (1956), rancangan ejaan melindo (1961) dan rancangan ejaan Lembaga Bahasa Kesusastraan (1956). Kemudian Pemerintah Indonesia mengesahkan kembali pada tanggal 17 Agustus 1972 yaitu Ejaan yang Disempurnakan.

Ejaan Van Ophuisyen (1901)

-Dalam ejaan ini, huruf berfungsi sebagai huruf i seperti mula dengan ramai dan digunakan untuk menulis huruf y seperti dalam Soerabaa. 

-Huruf  j untuk menuliskan kata-kata seperti jang, pajah, dan lain sebagainya.

-Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dan lain sebagainya.

-Tanda baca seperti koma ain untuk menuliskan kata-kata ma'moe, 'akal, ta', dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun