Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Model Sistem Kompleks Adaptif dalam Interaksi AS, RRC, India, dan Rusia untuk Prediksi Wajah Dunia

31 Mei 2025   20:22 Diperbarui: 31 Mei 2025   20:22 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Titik Kritis Peradaban: Model Kompleks Adaptif dalam Interaksi AS, RRC, India, dan Rusia untuk Memprediksi Wajah Dunia

Abstrak:

Dunia kontemporer berada di ambang transformasi besar, bukan semata karena kemajuan teknologi, tetapi karena interaksi kompleks antar kekuatan global utama: Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina, India, dan Rusia. Buku ini menawarkan pendekatan baru dalam memahami geopolitik abad ke-21 dengan menggabungkan teori Sistem Kompleks Adaptif, interaksi multipolar, serta formalisme matematis berbasis probabilitas, bobot, stabilitas, dan keluaran sistem.

Melalui model enam variabel---level interaksi, pola permutasi interaksi, probabilitas, bobot, stabilitas, dan output---buku ini menyajikan peta prediktif arah hubungan global yang bisa berujung pada kerja sama strategis atau fragmentasi dunia yang lebih dalam. Dengan menggabungkan data empiris, kutipan tokoh dunia, dan simulasi matematis, karya ini tidak hanya menjadi wacana akademis, tetapi juga refleksi dramatik tentang titik kritis peradaban.

Latar Belakang:

Keseimbangan dunia pasca-Perang Dingin tidak pernah benar-benar tercapai. Kekuatan lama seperti Amerika Serikat berusaha mempertahankan hegemoninya, sementara kekuatan baru seperti Cina dan India membangun pengaruh lewat ekonomi, teknologi, dan infrastruktur global. Rusia, dengan warisan geopolitik imperium dan kekuatan militer, menjadi simpul kekacauan sekaligus stabilisasi.

Namun analisis geopolitik konvensional seringkali gagal menangkap kompleksitas interaksi antar aktor ini karena pendekatannya yang terlalu linier. Kenyataannya, hubungan internasional lebih menyerupai jaringan kompleks nonlinier yang dapat berubah secara drastis dengan sedikit perubahan parameter---persis seperti sistem iklim, pasar keuangan, atau sistem biologis.

Dengan berlandaskan pada teori Sistem Kompleks Adaptif (CAS) dan Teori Permutasi Interaksi Multinodal, buku ini mengeksplorasi dinamika kekuatan global dari sudut pandang yang lebih matematis, reflektif, dan interdisipliner. Tujuannya bukan untuk meramalkan masa depan secara deterministik, tetapi membuka ruang kemungkinan dan skenario berdasarkan pola dan data yang dapat diuji.

OUTLINE:

Bab 1. Pendahuluan

Mengapa geopolitik hari ini memerlukan pendekatan ilmiah baru?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun