Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Solusi atas z>=13 Cosmic Conundrum, Ho Tension, S8 Tension, Cosmic Curvature Tension

22 Maret 2024   10:27 Diperbarui: 3 Mei 2024   10:24 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketegangan antara sejumlah perhitungan berbasis CMB dengan perhitungan berbasis observasi seperti BAO, DES, dan SC yang menciptakan Ho Tension, S8 Tension, dan Cosmic Curvature Tension membuat kita bertanya-tanya apakah semua perhitungan kosmologis berbasis CMB tidak valid. Padahal CMB adalah "fosil" kosmik yang masih tersisa.

Large Scale Structure: Cosmic Web

Cosmic web yang tampak seperti jaringan neuron sistem syaraf otak, apakah benar semata disebabkan oleh gravitasi? Padahal gravitasi sendiri juga dipengaruhi dan dibatasi oleh massa, kelengkungan ruang-waktu, dan jarak baik dalam gravitasi Newton maupun gravitasi Einstein. Ini menyediakan ruang untuk Dark Matter yang misterius dan ruang-ruang kosong tanpa materi. Kedua hal ini justru membatasi pengaruh gravitasi dalam membentuk Cosmic Web.

Apa logis jika kita berasumsi bahwa Cosmic Web adalah jejak tarikan energi dari luar semesta?

Great Attractor

Great attractor merupakan salah variabel yang dijadikan bukti adanya pusat tarikan gaya dari luar semesta yang dimaksud di sini itu. Jika gaya yang menggerakkan accelerating universe berasal dari dalam dengan kerapatan energi yang tetap dan seragam seharusnya galaksi tersebar merata di seluruh penjuru universe, bukan hanya berkumpul di sekitar great attractor.


Cosmic Void

Void-void pada CMB menunjukkan bahwa kerapatan energi pada suatu lokasi di alam semesta sudah menurun dan berkurang. Sementara di wilayah lain dari semesta yaitu pada wilayah great attractor, energi menumpuk dan terkonversi menjadi galaksi. Kedua kutub itu dapatkah dijelaskan semata oleh gravitasi. Jika teori inflasi kosmik benar bahwa kerapatan energi di semesta primordial adalah homogen dan isotropik, maka Cosmic Void dalam skala super besar seharusnya tidak terjadi.

Proses Adiabatik

Dalam fakta accelerating universe, model semesta adiabatik tidak lagi bisa berlaku karena total energi dan kebutuhan akan kerapatan energi yang terus membesar mensyaratkan adanya pertambahan energi yang terus menerus dan itu tidak tersedia dari dalam semesta.

Model Singularitas vs Model Inflasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun