Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kritik dan Amandemen Terhadap Kitab Suci

27 Juni 2022   03:55 Diperbarui: 6 Juli 2022   00:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Memahami Fungsi Utama Kitab Suci

Fungsi utama Kitab Suci secara umum selain sebagai pedoman hidup yang berisi sejumlah aturan cara hidup sebagai individu, bermasyarakat, berekonomi, berpolitik, dan hubungan internasional, juga adalah memberikan informasi kepada manusia apa-apa yang tidak dapat dicapai oleh pengetahuan, sains, dan teknologi manusia.

Kalau ada informasi dari Kitab Suci itu yang bisa dicapai oleh pengetahuan, sains, dan teknologi manusia, maka manusia mencapai itu biasanya dalam waktu yang sangat lama. 

Jikapun ada kesesuaian antara informasi dari Kitab Suci dengan pencapaian peradaban manusia, maka itu justru memperkuat informasi yang berasal dari Kitab Suci.

Sampai detik ini, manusia belum memahami apa yang dimaksud dengan 6 masa penciptaan Semesta, 7 lapis Langit, dan 7 lapis Bumi.

Jangan menggarami laut, juga jangan mengajari ikan berenang.

Untuk apa Kitab Suci menginformasikan hal-hal yang bisa dicapai oleh manusia dalam waktu dekat dan dengan sendirinya. Jika demikian sama saja seperti menggarami laut dan mengajari ikan berenang. Ini juga akan membuat informasi dalam Kitab Suci jadi usang, padahal Kitab Suci harus memberikan guide yang ever lasting.

Bahkan Kitab Suci mendorong manusia untuk terus mengoptimalkan fungsi akalnya, fungsi observasinya, fungsi eksplorasinya, fungsi eksperimennya, dan fungsi kreasinya untuk mencapai secara mandiri dan dengan cepat apa-apa yang tidak dijelaskan oleh Kitab Suci. Dalam sisi ini, Kitab Suci dan pencapaian peradaban manusia bersifat saling komplementer.

Untuk hal-hal yang sekiranya butuh waktu lama bagi manusia untuk mencapai pengetahuan tentangnya, Kitab Suci hanya memberikan clue-cluenya saja. Clue-clue itu bisa dijadikan sebagai misi yang harus dicapai suatu peradaban.

Kitab Suci juga menyediakan semacam millenium challenge kepada manusia, misalnya tantangan untuk melakukan perjalanan antar galaksi, antar waktu, dan antar dimensi, tantangan untuk menemukan teknologi teleportasi, dan tantangan untuk membuat satu kalimat saja yang setara nilainya dengan satu ayat di dalam Kitab Suci.

Jika ada yang berpendapat bahwa pencapaian manusia di bidang Mekanika Kuantum tidak disinggung dalam Kitab Suci manapun, maka ada dua hal yang perlu dicermati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun