Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jalan Berliku Program Makan Bergizi Gratis: Antara Janji, Realita, dan Solusi di Lapangan

25 September 2025   05:54 Diperbarui: 25 September 2025   17:18 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana sebelum makan (Dokpri)

Bahkan, menurut guru yang lainnya, pernah terjadi di sebuah daerah, wadah nasi MBG hilang di sekolah, dan akhirnya gurulah yang harus menggantinya. Mendengar cerita itu, kami pun semakin berhati-hati. Di sekolah kami, pengawasan diperketat agar hal serupa tidak terjadi. Kami selalu mewanti-wanti siswa, begitu selesai makan, wadah harus segera dikumpulkan, tentunya di bawah pengawasan guru.

MBG, Perlu Dievaluasi ?

Akhir-akhir ini, berita mengenai kasus siswa yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) semakin sering muncul, baik di televisi maupun di portal berita online.

Di Garut nisalnya, dilansir dari Media Indonesia (https://mediaindonesia.com), Kepala Seksi Humas Polres Garut, Ipda Susilo Adhi, menyampaikan bahwa berdasarkan data yang diperoleh terdapat 649 pelajar masuk dalam kategori populasi berisiko. Dari jumlah tersebut, 150 pelajar mengalami gejala, sementara 30 orang harus menjalani perawatan di Puskesmas.

Sementara itu di Bandung Barat, dilansir dari CNN Indonesia (https://www.cnnindonesia.com), Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat jumlah korban keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas dalam dua hari terakhir mencapai 842 siswa dari beberapa sekolah. Rinciannya, terdapat 393 siswa di Cipongkor pada Senin hingga Selasa, lalu bertambah lagi 449 siswa di Cipongkor dan Cihampelas pada hari berikutnya.

Situasi ini membuat kami, para guru di SDN 4 Air Kumbang, merasa was-was, bahkan tidak bisa menutupi rasa takut jika hal serupa menimpa siswa kami.

Berita tersebut pun memancing beragam tanggapan. Ada yang berpendapat program ini sebaiknya dihentikan, ada pula yang mengusulkan dialihkan ke bentuk lain asalkan tetap bermanfaat bagi siswa.

Ketua DPR RI, Puan Maharani, angkat bicara, beliau menyerukan agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah menjadi sorotan setelah muncul kasus keracunan di beberapa daerah.

Meski demikian, Puan menegaskan bahwa persoalan ini tidak seharusnya menjadi ajang saling menyalahkan. Menurutnya, program MBG harus dijadikan bahan evaluasi bersama agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.

Dilansir dari iNews.id, setelah memimpin rapat paripurna DPR pada Selasa (23/9), Ketua DPR menyampaikan pernyataan penting terkait program MBG. Ia menegaskan, "Evaluasi itu harus dilakukan secara total. Jangan saling menyalahkan, tapi mari kita evaluasi bersama supaya kejadian ini tidak terulang."

Dicari Solusi, Bukan Berhenti 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun