Pensiun: Rencanakan Sekarang, Nikmati Kemudian
Pensiun sering dianggap sebagai momen seseorang berhenti bekerja setelah mencapai usia tertentu atau memenuhi syarat pengunduran diri dari pekerjaan formal. Namun, pensiun sebenarnya lebih dari sekadar "berhenti kerja", ia adalah peralihan fase hidup dari masa produktif ke tahap di waktu seseorang bisa lebih bebas mengatur waktunya, mengejar passion, atau bahkan memulai karier baru.
Secara finansial, pensiun berarti berhentinya penghasilan tetap dari gaji bulanan, sehingga seseorang harus mengandalkan tabungan, investasi, atau sumber pendapatan lain. Di sisi psikologis, pensiun juga membawa perubahan identitas, rutinitas, dan interaksi sosial.Â
Tanpa persiapan yang matang, masa pensiun bisa menjadi sumber stres, baik karena masalah keuangan, kebosanan, atau perasaan tidak lagi produktif.
Perencanaan Masa Pensiun, Dimulai Kapan dan Dari Mana
Para pegawai atau karyawan tahu masa pensiun kapan, namun tak jarang, masa pensiun datang tanpa persiapan yang cukup. Bukan karena tidak peduli, tapi karena begitu larut dalam tanggung jawab, dedikasi, dan kesibukan pekerjaan sehari-hari.Â
Sang pegawai terus memberi yang terbaik bagi instansi, perusahaan, atau masyarakat, hingga tanpa terasa, waktu pensiun pun semakin dekat, dan saat pensiun tiba ia bingung, akan dimulai dari mana.
Namun justru di sinilah sang pegawai diajak untuk sejenak berhenti, merenung, dan mulai menata babak baru kehidupan. Sebuah masa yang bukan akhir, melainkan kesempatan baru untuk berkarya, memberi manfaat, dan menikmati hidup dengan cara yang lebih bermakna.
Dari berbagai hasil penelitian telah mengungkapkan sebuah kenyataan yang patut menjadi perhatian serius: mayoritas pekerja ternyata belum siap menghadapi masa pensiun.Â
Survei Litbang Kompas yang dikutip dari laman Finansialku.com menunjukkan bahwa 90% karyawan tidak memiliki kesiapan yang memadai dalam menghadapi masa pensiun mereka.Â
Hal ini diperkuat oleh data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), seperti dilaporkan tirto.id, yang mencatat bahwa dari sekitar 50 juta pekerja di Indonesia, hanya 27% yang memiliki program pensiun. Sisanya, 73% belum memiliki perlindungan finansial untuk masa tua mereka.