Mohon tunggu...
asep ramadhan
asep ramadhan Mohon Tunggu... profesional -

Belajar membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Bantahan Pernyataan RJ Lino, "I'm Make This Company so Rich.."

30 Agustus 2015   16:52 Diperbarui: 30 Agustus 2015   17:08 5176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat digeledah Tim Bareskrim Mabes Polri, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mendapat telepon dari Menteri Bappenas Sofyan Djalil. Saat berbicara dengan Sofyan Djalil, RJ Lino tampak gusar. Dia bahkan mengancam mengundurkan diri diperlakukan seperti itu.

Transkrip percakapan antara keduanya beredar di media-media online. Ada satu kutipan pernyataan RJ Lino yang menarik untuk diberikan tanggapan. Berikut pernyataan RJ Lino:

"Come on Pak. I'm make this company so rich. Enggak fair pak. Bapak tolong kasih tahu presiden deh, kalau caranya seperti ini, saya berhenti"

Benarkah selama 6 tahun menjadi Dirut Pelindo II dia berhasil membuat Pelindo II lebih maju?

[caption caption="Dirut Pelindo II RJ Lino kaget ruang kerjanya digeledah Tim Bareskrim Polri"][/caption]

Kita mulai dari sejak RJ Lino menjabat sebagai Dirut Pelindo II tahun 1999. Saat itu nilai Aset Pelindo II  sekitar Rp 7 Triliun.

Sejak awal Lino tancap gas hamburkan uang triliunan rupiah dg investasi tanpa kajian memadai hingga tahun 2012 PELINDO II menarik hutang KMK senilai Rp 1 T padahal sebelum tanpa memiliki pinjaman (zero debt).

Tahun berikutnya (2013) hutang PELINDO II melonjak menjadi Rp 5,8T. Tahun 2014 hutang PELINDO II berlipat dua menjadi Rp 11,8T, aset PELINDO II akhir tahun menjadi Rp 21,5T. Jadi selama 2009 - 2014 Lino hanya meningkatkan aset PELINDO II sebesar Rp 2,7 T di luar pinjaman PELINDO II.

Tahun 2015 Lino menarik hutang lagi (global bond) sebesar Rp 22T. Jadi kalau Lino bilang aset PELINDO II sekarang menjadi Rp 40T tapi dengan cara menarik pinjaman total kurang lebih Rp 30 T maka aset PELINDO II sesungguhnya cuman Rp 10 T di luar pinjaman.

Jadi kalau perusahaan kaya asetnya menggelembung karena hutangnya menggelembung maka hanya akan menimbulkan masalah bagi pimpinana selanjutnya dengan acaman perusahaan default (bangkrut) itu malah malapetaka besar.

Kalau ukurannya dari kesejahteraan pegawainya yang meningkatkan tajam tapi membayar gajinya dg uang hutang itu sama saja menggali lubang kuburannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun