Mohon tunggu...
Asep Nirman
Asep Nirman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Bandung

Sedang belajar menjadi jurnalis/penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Suasana Pemungutan Suara Pemilu 2024 di Kampung Karang Tengah

15 Februari 2024   20:18 Diperbarui: 17 Februari 2024   15:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Garut Selatan-Pemilihan umum (Pemilu) ini berlokasi di MI Latansa, Kampung Karang Tengah, Desa Sinarjaya. Peserta pemilu kali ini berasal dari tiga kampung, yaitu Kampung Karang Tengah, Kampung Cilaja, dan Kampung Babakan Nyatuh. Pemilu kali ini terdiri dari lima jenis pemungutan suara, yaitu surat suara Hijau untuk DPRD Kabupaten, suatu suara Biru DPRD Provinsi, surat suara Kuning untuk DPR RI, surat suara Merah DPD RI, dan surat suara Abu untuk Presiden. 

Teknisnya yaitu calon pemilih datang dan menyerahkan surat suara ke petugas TPS, setelah itu mereka menunggu panggilan dari petugas, orang yang berangkat lebih awal dan menyerahkan surat suara lebih awal itu yang akan didahulukan. Orang yang Lanjut Usia (Lansia) dan orang yang berkepentingan lain bisa meminta ke petugas untuk didahulukan pemilihanannya. 

Para pedagang memanfaatkan momentum kali ini, ada pedagang yang menjual buah-an seperti jeruk, Semangka, Rambutan dan Salak. Ada pedagang yang menjajakan Cincau adapula yang menjual lotek. 

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Hal ini disambut baik oleh para pemilih apalagi yang membawa anak-anaknya. Mereka juga memaafkan momen ini untuk berkumpul bersama para sahabat dan tetangga. 

Hal unik dari pilpres kali ini adalah caleg yang tidak banyak warga kenal. Terutama di pemungutan suara DPD RI dapil Jabar, ada warga yang memilih karena mereka kenal wajahnya di televisi seperti komedian komeng, akhirnya dia menjadi unggul DPD Jawa Barat. 

"Ah teu warawuh urang mah ka caleg teh komo DPD mh, mending we pilih komeng da mineng muncul di TV," ucap salah seorang warga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun