Mohon tunggu...
Asep Imaduddin AR
Asep Imaduddin AR Mohon Tunggu... Guru - Berminat pada sejarah

Alumnus PP Darussalam Ciamis dan Sejarah UPI. Bergiat di Kolektif Riset Sejarah Indonesia. asepdudinov@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Nga-Grab dan Grab-keun

3 Desember 2019   15:13 Diperbarui: 3 Desember 2019   15:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

@page { margin: 2cm } p { margin-bottom: 0.25cm; line-height: 115% } 

Ini kisah adik saya. Namanya Ina. 37 tahun. Ibu beranak dua, yang satu sudah duduk di sekolah dasar. Satu lagi masih empat tahun. Aktivitas sehari-harinya adalah mengajar di sebuah sekolah dasar swasta. Agak jauh dari rumahnya. Kalau berjalan, lumayan membuat betis pegal. 

Entah mengapa, dulu hingga sekarang ia tak bisa mengendarai motor. Pernah sih, belajar sebentar. Mungkin karena ia perempuan, dan kurang nyalinya dalam berkendara motor, ia tak mau belajar motor dan juga tak berniat untuk bisa. Kalaupun ada perlu keluar rumah, tentu saja berangkat bersama suaminya. Itupun kalau suaminya sedang longgar dan tak beraktivitas. 

Maka mobilitasnya hariannya yang sering digunakan adalah mengandalkan moda transportasi umum. Angkutan kota dan sesekali juga becak yang lumayan tarifnya. Nah, setiap berangkat ke tempat kerjanya, ia mesti berjalan sejauh 100 meter dari rumahnya ke depan gang yang berbatasan dengan jalan besar. Berdiam beberapa lama sambil menghentikan mobil umum yang lewat di depannya. 

Disanalah ia jauh sebelumnya menjadi pelanggan tetap angkutan kota yang berwarna hijau menuju tempat kerjanya. Tetapi begitulah tabiat angkot.  Selalu sering berhenti kalau penumpang belum penuh. Kalau sedang tidak terburu-buru sih gak terlalu masalah. 

Yang menjadi masalah adalah sudah anak-anaknya bangun kesiangan ditambah dengan angkot yang ngetem terlalu lama. Mood  mengajar bisa hilang. Akibatnya bisa ditebak, ia beberapa kali kesiangan tiba di sekolah. Mungkin juga ditegur oleh bagian kepegawaian. Barangkali semangat mengajar pun jadi ambyar. Seringkali begitu. 

Hal lain. Karena ia mengajar sampai sore, memasak pun kadang terabaikan. Sabtu Minggu adalah hari favoritnya, karena ia bisa memasak untuk anak dan suaminya. Hari-hari bekerja terkadang seringkali kewalahan. Rumahnya yang agak jauh dari pasar, membuat ia kesulitan dalam membeli bahan untuk memasak dan aktivitas lain yang membuat ia mesti keluar rumah. Ya, karena tak bisa mengendarai motor.

Adik saya yang lain juga mempunyai keluhan yang hampir sama. Seorang perempuan. Umurnya menjelang 35. Anak baru satu. Suaminya seorang wirausahawan dengan kios yang cukup lumayan. Mobilitas adik saya itu cukup tinggi. Ia seorang dosen swasta di Bandung. Dalam satu minggu ada jadwal mengajar di kampusnya. Pengguna rutin moda transportasi angkutan kota. Beberapa kali kesulitan mengikuti acara di beberapa tempat. Dengan alasan macet. Ia cukup lihai berkendara. Tapi, ya itu tadi. Terkadang agak malas juga bawa kendaraan sendiri. Sampai akhirnya Grab sebagai #AplikasiUntukSemua yang #SelaluBisa hadir di depan mata. 

Kini, kedua adik saya itu tak lagi mengeluh dengan kesiangan dan kalau ingin memesan makanan. Mereka dengan mudah memesan motor dan mobil kalau mau bergerak ke suatu tempat tanpa mesti ribet, Pun, kalau hendak makan makanan favorit atau ketika lapar menerjang dan di rumah belum sempat masak. Tak tiap hari tentu saja. Namun sungguh, lini hantaran makanan dari Grab #SelaluBisa diandalkan. Bahkan, kedua adik saya itu punya istilah khusus yakni "Nga-Grab" untuk menunjukkan aktivitas dengan bantuan aplikasi Grab.

Ya, memang benar. Tujuan dari sebuah #AplikasiUntukSemua bernama Grab itu adalah memberi pertolongan. Dengan pertolongan itu semua kesulitan perlahan bisa diatasi. Disrupsi teknologi transportasi  adalah keberkahan. Ia mengatasi problematika harian seperti yang dihadapi oleh dua adik saya itu. Tak semua orang bisa motor dan punya  mobil untuk berlalu-lalang melakukan aktivitasnya dengan leluasa. 

Saya tak mendakik-dakik berbagai macam teori tentang kehadiran dari kemudahan memakai teknologi 4.0. Sebuah #AplikasiUntukSemua yang #SelaluBisa diandalkan telah lama dan sedang hadir di hadapan kita. Grab namanya. Dan tak butuh waktu lama untuk mengunduhnya dalam telepon pintar miliknya. 

***

Pada awalnya ia memecahkan kesulitan setiap orang dalam melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lain. Yang tak bisa dan tak punya motor mobil, kini bisa merasakan kehadiran dan manfaat dariGrabBike dan GrabCar, salah dua dari #AplikasiUntukSemua yang #SelaluBisa menjadi pilihan dan pertimbangan. Sebetulnya, yang punya motor dan mobil pun tak jarang yang menggunakan fasilitas ini dengan alasan yang beragam. Ribet bawa kendaraan sendiri, macet, atau cari parkiran yang tak gampang di destinasi yang kita tuju. 

Apa yang ditawarkan oleh Grab sebagai #AplikasiUntukSemua adalah menerobos apa yang bisa diselesaikan dengan kecanggihan teknologi informasi. Ia mencari ceruk, apa sih kebutuhan manusia dalam aktivitas keseharian. Jawabannya ternyata adalah bergerak atau mobilitas dari satu titik ke tempat lain. Entah itu untuk bersekolah, bekerja, sekadar kongkong-kongkow, memenuhi janji klien dan lain sebagainya. 

Setelah itu apa? Ya benar. Memenuhi hasrat salah satu dari kebutuhan primer. Pangan, atau makan. Ini adalah kebutuhan yang tak bisa tidak mesti ditunaikan. Pepatah klasik mengatakan, logika tanpa logistik akan berakhir anarkistis. Tapi terkadang orang tak ada waktu walau hanya sekadar untuk mengantre di tempat makan favorit karena dikejar tenggat waktu kerjaan atau tak bisa keluar rumah atau kantor karena ada yang lebih penting.

#AplikasiUntukSemuaGrabFood mencium itu semua. Kerjaan bisa dituntaskan dan makanan favorit segera bisa terhidang di meja makan. Awalnya itu, tapi ternyata kemudian, kebutuhan manusia modern teramat komplek dengan segala dinamikanya. Grab sebagai #AplikasiUntukSemua melebarkan sayap pelayanan agar #SelaluBisa menjadi solusi dari problematika kekinian. Mau antar barang? Silakan. Mau isi pulsa atau token? Tentu saja ada. Pesan hotel? Oke. Tiket nonton bioskop dan tv berlangganan? Jangan ditanya. Pasti ada. 

Layanan-layanan hasil pembaruan dari aplikasi yang terus berkembang ini adalah untuk memenuhi hajat kebutuhan manusia agar bisa menghemat waktu dan menyimpan tenaga. Si pengguna #AplikasiUntukSemua Grab bisa menyelesaikan pekerjaan yang lain, sementara kebutuhan yang lain juga terus berjalan. Ini senada dengan gaya manusia sekarang yang mesti multitasking. 

Di zaman yang serba bergegas ini, orang mesti berhitung dengan waktu dan tenaga. Sebagai homo economicus, yang terpenting bagaimana memanfaatkan waktu dengan efektif dan efesien yang kemudian berbanding lurus dengan hasil yang optimal. Disinilah bagaimana aplikasi Grab memainkan perannya. 

Hal lain yang menurut saya menarik adalah bahwa Grab sebagai #AplikasiUntukSemua yang #SelaluBisa diandalkan adalah terkait dengan kode promo yang digunakan. Saya sendiri sebagai pengguna Grab di Jawa Barat (khususnya GrabBike, GrabCar, dan GrabFood) merasa tersanjung dengan kode promo Grab #AplikasiUntukSemua yang bertajuk "Grabkeun". 

Saya beberapa kali menggunakannya ketika ada acara di Bandung. Hal yang sebenarnya sangat sederhana, namun memantik emosi merasa dekat dengannya. "Grabkeun" tak hanya sekadar kode promo. Ia adalah  juga sebagai perekat antara aplikasi sebagai benda mati dengan pengguna yang mempunyai perasaan. Saya kira ini ide jenius dari orang-orang yang ada di belakang layar Grab, agar tak hanya ramah pengguna tapi juga memperhatikan sisi emosionalitasnya.

Dengan perkembangan yang menggembirakan, saya kira Grab akan semakin besar. Dan yang terpenting membawa manfaat baik dari sisi pengembang dan konsumen.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun