Mohon tunggu...
Asep Bahtiar Pandeglang
Asep Bahtiar Pandeglang Mohon Tunggu... Wiraswasta - bahtiar.net

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

BJ Habibi: Hadiah Terbesar Cina adalah Islam, Laksamana Ceng Ho, Gusdur dan Walisongo

17 Mei 2016   18:27 Diperbarui: 18 Mei 2016   03:26 44587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bj Habibi sumber Tempo.com

Sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mengetahui bahwa Islam datang ke Indonesia melalui orang-orang gujarat (India), Hadramaut (Yaman), dan Persia (Iran). kenyataannya, selain dari tiga negara tersebut, islam datang pula dari negara Cina.

Pada masa Nabi Muhammad, hubungan dagang negara Cina dan Arab telah terjalin demikian erat, bahkan Muhammad Saw juga menjadi perantara dalam perdagangan mereka. Orang orang Cina itu kemudian mempelajari islam dan menyebarkan islam ke negara mereka terutama di Provinsi Guang Dong (Guang Zhou) dan Fujian.

Pada abad ke 15 orang-orang Cina dari Guang Dong dan Fujian datang ke Indonesia, mereka melakukan perdagang, pertanian, dan pertukangan. Orang-orang China (Tionghoa) muslim menyebarkan ajaran agama Islam, beberapa daerah tujuan mereka adalah Sambas, Lasem, Palembang, Banten, Jepara, Tuban, Gresik, dan Surabaya.

Pada tahun 1405-1433, rombongan Laksamana Cheng Ho yang beragama Islam beberapa kali singgah di Indonesia, terutama Sumatera dan Jawa, mereka menyebarkan agama Islam di bumi pertiwi.

ceng ho ilustrasi divapres.com
ceng ho ilustrasi divapres.com
*****

Sejarah penyebaran Islam di indonesia melalui orang-orang Cina diakui oleh mantan Presiden BJ Habibie, dalam penjelasannya, habibi menyatakan bahwa islam pertamakali datang melalui laksamana Cheng Ho yang dikenal sebagai petualang laut yang mempunyai misi damai diseluruh dunia,

"Ini yang sering saya katakan ketika saya bertemu siapa pun, termasuk tokoh dunia. Ketika saya datang ke negara Cina, saya diberitahu bahwa umat Islam yang saya temui ini-lah orang-orang yang memperkenalkan Islam ke negara saya, Saya bilang ke pimpinan Beijing, saya bilang ke pimpinan Jerman, agama Islam datang ke Indonesia dengan damai bukan peperangan,"

(Bj Habibi)

Bahkan mantan presiden Gusdur mengaku bahwa ia sebenarnya adalah keturunan Putri Campa yang lahir di Tiongkok, kemudian menjadi selir Raja Majapahit Brawijaya V, dari pernikahan tersebut lahirlah dua anak bernama Tan Eng Hian (Laki-laki) dan Tan A Lok (Perempuan), Tan Eng Hian  kemudian mendirikan kerajaan Demak yang kemudian lebih dikenal sebagai Raden Fatah (kakek buyut Gusdur).

Sedangkan Tan A Lok, menikah dengan seorang ulama muslim keturunan Tionghoa bernama Tan Kim Han, salah satu tokoh yang menggulingkan Kerajaan Majapahit dan ikut mengantarkan pendirian Kerajaan Islam Demak. Tan Kim Han juga dikenal sebagai tokoh Muslim Tionghoa pada abad ke-15 dan 16 yang diutus oleh iparnya Jin Bun (dalam kitab Pararaton) atau Tan Eng Hian (versi Gus Dur) atau Raden Patah, yakni Raja Demak pertama bersama Maulana Ishak (Sunan Giri) dan Sunan Ngudung (ayah Sunan Kudus) untuk mengadakan revolusi politik pada Majapahit.

raden fatah atau jinbun atau kakek buyut Gusdur khalifah pertama kerajaan islam demak I ilustrasi sejarahwali.com
raden fatah atau jinbun atau kakek buyut Gusdur khalifah pertama kerajaan islam demak I ilustrasi sejarahwali.com
Tan Kim Han lahir pada tahun 1383 pada masa pemerintahan Hongwu. Dia menikah tanpa anak dan mengajar di salah satu sekolah di Leizhou, setelah lulus dalam ujian tahun 1405. dalam catatan Chizai Fang Jiapu pada 1907,  Tan Kim Han kemudian ikut bersama Laksamana Cheng Ho berkunjung ke Lambri-Aceh dan menyebarkan islam di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun