Mohon tunggu...
Asep Bahtiar Pandeglang
Asep Bahtiar Pandeglang Mohon Tunggu... Wiraswasta - bahtiar.net

Baca buku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rembulan

27 Mei 2022   08:52 Diperbarui: 27 Mei 2022   09:25 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rembulan di matamu mungkin sebuah fatamorgana, tapi tidak bagiku. Rembulan di mataku adalah ombak, sedangkan pasirnya berupa awan-awan itu.

#

Rembulan bagiku, adalah hiasan dari dinding yang kusam. Jalannya di air, di sungai-sungai, yang menepi hujan di kala kabut yang membingungkan.

#

Rembulan bagiku adalah pualam, dari denyut yang disampaikan awan, hingga ia meneduhkan. Bedanya jika kau fatamorgana. Bagiku adalah hutan belantara, yang memayungi secarik kertas dari awan hingga menepi di lautan.

#

Rembulan bagiku ialah sinar cahaya. Di awan pelangi. Atap yang membumi hanguskan setiap getir-getir cinta. Dari A ke Z, dari Z ke A. Ia bagaikan sebuah penari yang berlenggak-lenggok dimataku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun