Mohon tunggu...
Asep Abdullah
Asep Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

stiabi

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tasawuf Modern Bahagia Itu Dekat dengan Ada Dalam Diri Kita

27 April 2021   22:26 Diperbarui: 16 Mei 2021   14:06 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Tiga orang berkawan berjalan di sebuah kampung yang ramai,dimana berdiri rumah-rumah yang indah.Tempat tinggal orang kaya,tuan-tuan dan orang-orang yang bergaji besar.Ketika itu hari telah petang,matahari telah condong ke Barat,cahaya syafak merah dari Barat bergelut dengan cahaya listrik yang mulai menerangi jalan raya.Diantara pergelutan siang dengan malam itu,beberapa orang duduk di muka pekarangan rumahnya bersama anak dan istrinya,sambil membaca surat kabar yang terbit petang sambil istirahat selepas pulang dari pekerjaan.Diatas meja terletak beberapa mangkuk the.Si ibu sedang menyulam,anak-anak sedang bermain kejar-kejaran di hamparan rumput halaman rumah yang hijau.Alangkah bahagianya orang-orang yang tinggal di sini,kata salah seorang dari ketiga orang bertamasya itu.Lihatlah keindahan rumahnya bertikam dengan keindahan perkarangannya,kecukupan perkakasnya bergelut dengan kepuasan hatinya.

Kalau begitu apakah arti Bahagia itu dan dimanakah batasannya?

            Seorang mengatakan,Bahagia itu didapat oleh orang-orang yang mempunyai kekayaan cukup.Karena ada kekayaan,segala yang dimaksud tentu tercapai.Orang kaya dimana dia tinggal,perkataannya didengar orang,salah-salah sedikit dimaafkan orang saja.Uang laksana madu lebah.Segala macam semut dan kumbang dating menghirup manisnya.Sengsara ada pada kemiskinan.Meskipun benar perkataan yang keluar dari bibir,kebenaran itu tidak akan tegak karena tidak bertulang punggung.Tulang punggung adalah harta.Di dalam satu perhelatan atau pesta,maka sutan-sutan dan bangda-baginda didudukkan orang di depan rumah.Sedangkan si miskin harus di muka jenjang saja.karena kebahagiaan lebih berharga dari pada harta benda,karena kekayaan dunia tidaklah akan dibawa mati,tetapi "nama baik" tetap diingat orang.

Menurut beberapa pendapat

            Imam Ghazali berpendapat bahwa:

            "Bahagia dan kelezatan yang sejati,ialah bilamana dapat mengingat Alloh".Kata beliau seterusnya,"Ketahuilah Bahagia tiap-tiap sesuatu ialah bila kita merasakan nikmat kesenangan dan kelezatannya.yang dimaksud kelezatan disni adalah melihat rupa yang indah,keenikamatan telinga mendengar suara yang merdu,demikian pula segala anggota yang lain ditubuh manusia.Adapun kelezatan hati ialah teguh ma'rifat kepada Alloh,karena hati itu dijadikan untuk mengingat Tuhan.

            Aristoteles berpendapat bahwa:

            "Bahagia bukanlah suatu perolehan untuk manusia,tetapi corak Bahagia itu berlain-lain dan berbagai ragam menurut perlainan corak dan ragam orang yang mencarinya.Kadang-kadang sesuatu yang dipandang bahagia oleh seseorang,tidak oleh orang lain.Sebab itu menurut undang-undang Aristoteles,Bahagia itu ialah suatu kesenangan yang dicapai oleh setiap orang menurut kehendak masing-masing.Dan Bahagia itu bukan mempunyai arti dan satu kejadian,melainkan berlainan coraknya menurut tujuan masing-masing manusia.

            Leo Tolstoy berpendapat bahwa:

            Punjangga Rusia yang masyhur itu (1828-1910),berpendapat bahwa yang menjadi sebab manusia putus asa didalam mencari Bahagia,ialah karena Bahagia itu diambilnya untuk diri sendiri,bukan untuk Bersama.Padahal segala Bahagia yang diborong untuk sendiri itu,mustahil berhasil,karena Bahagia semacam itu mau tak mau mesti mengganggu bahagia orang lain.Orang lain yang tergabggu itu tidak pula mau berpangku tangan jika ia tersinggung,dia akan memperthankan diri.Oleh sebab itu bukan lagi "menuntu Bahagia" memberi keuntungan,tetapi memberi kerugian besama.

            Maka bahagia raya itu tidaklah akan didapat di dalam hidup yang gelap,melainkan pada kehidupan yang penuh Nur,penuh cahaya gemilang.Hidup bercahaya dan berseri ialah hidup yang sudi mengonbarkan kesenangan dan kebahagiaan diri sendiri untuk kesenangan dan kebahagiaan Bersama,untuk menghilangkan segala permusuhan dan kebencian yang melekat di dalam jantung Anak Adam,yang terbit lantaran hawa nafsu dan syahwat,yang semuanya itu membawa manusia kepada gelap gulita.Inilah yang menjadikan dunia penuh dengan lakon kesedihan dan sandiwara yang menyeramkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun