Mohon tunggu...
asep gunawan
asep gunawan Mohon Tunggu... Pengabdi di Kabupaten Kepulauan Sula

ASN adalah jalan pengabdian, Menulis adalah jalan introspeksi pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Janji yang Belum Tuntas, Mimpi yang Masih Kita Kejar

17 Agustus 2025   00:00 Diperbarui: 17 Agustus 2025   07:31 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai anak bangsa dan pewaris Indonesia, judul ini bukan hanya sekadar kata-kata. Ini adalah ajakan untuk merenungkan bersama tentang janji, mimpi, dan masa depan yang kita tanggung. Tiga kata ini memiliki makna sejarah serta semangat untuk masa depan. Mari kita menapaki jalan panjang menuju Indonesia yang kita impikan.

Kemerdekaan adalah janji. Pertanyaan yang masih menggantung adalah apakah kita benar-benar bisa memenuhi janji itu. 17 Agustus 1945 menjadi puncak pernyataan janji tersebut. Sejak saat itu, setiap generasi mewarisi pertanyaan yang tak kunjung terjawab tentang apakah janji kemerdekaan telah dilaksanakan dengan baik.

Janji

Proklamasi 1945 bukan hanya teks singkat dua alinea, melainkan sebuah janji bersejarah. Sebuah janji bahwa negara ini akan mampu berdiri di atas kaki sendiri, terlepas dari penindasan dan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.

Janji ini merupakan dasar bagi semua konstitusi, kebijakan, dan diskusi politik. Namun, delapan puluh tahun berlalu, masih banyak rakyat yang hidup dalam ketidakadilan.

Ada yang bersekolah tinggi dan ada yang putus sekolah lebih awal. Ada yang menikmati jalan tol baru dan ada yang tetap menunggu kapal kayu moda penyeberangan antar-pulau.

Janji kemerdekaan selalu menghadapi tantangan. Mulai dari praktik korupsi yang menggerogoti kepercayaan, birokrasi yang lambat menjawab kebutuhan rakyat, hingga pembangunan yang sering kali tidak merata.

Namun, janji tersebut tetap menjadi panduan yang menunjukkan arah meski jalannya penuh liku. Bangsa ini tidak boleh melupakan jalan yang telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa.

Mimpi

Kemudian bermunculan berbagai impian. Dari pidato-pidato Bung Karno, dari buku Mimpi tentang Indonesia yang ditulis Budiman Tanuredjo, sampai Visi Indonesia Emas 2045 yang dirumuskan Bappenas.

Mimpi tentang Indonesia sebagai negara maju, adil, dan makmur bahkan masuk ke dalam daftar lima besar ekonomi dunia.

Impian tentang sekolah yang terbuka untuk semua kalangan, lapangan kerja yang inklusif, kesetaraan gender, serta kemajuan teknologi yang tidak mengabaikan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun