Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keunggulan Bersaing Sekolah Swasta

2 September 2022   02:50 Diperbarui: 2 September 2022   02:50 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisakah sekolah mengklaim sebagai sekolah unggul? senyatanya predikat unggul bukanlah pengakuan sepihak dari pengelola hanya dengan parameter bangunan fisik yang bagus dan baik, fasilitas belajar seperti ruang kelas, laboratorium dan perpustakaan, serta semua sarana penunjang yang baik dan bagus.

Menurut Ahmad Baedowi, dkk, (2015) unggul ialah sebuah label yang disematkan orang lain yang merasakan keunggulannya. Dalam konteks sekolah, label unggul hanya dapat diraih dengan proses interaksi yang cukup panjang antara guru dan siswa, sekolah dengan lingkungan sekitarnya, serta sinergi yang baik antara semua pemangku kepentingan pendidikan di lingkungan sekolah sebagai ciri sekolah dengan manajemen yang efektif.

Hasil penelitian menunjukkan jika sekolah unggul memiliki ciri sekolah yang memiliki katrakteristik-karakteristik seperti proses belajar mengajar yang efektivitasnya tinggi, kepemimpinan sekolah yang kuat, lingkungan sekolah yang aman dan tertib, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, sekolah memiliki "teamwork" yang kompak, cerdas dan dinamis, sekolah memiliki kewenangan (kemandirian), partisipasi yang tinggi dari warga sekolah dan masyarakat,

Sekolah memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen, sekolah memiliki kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik), sekolah responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, komunikasi yang baik, sekolah memiliki akuntabilitas,sekolah berfokus pada pelanggan.

Sekolah memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sekolah memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik ditingkat pimpinan, tenaga akademik maupun tenaga administratif, sekolah mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas, dan sekolah mendorong orang yang dipandang memiliki kreativitas, menciptakan kualitas, dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas.

Harus diakui bahwa masyarakat pengguna sekolah saat ini mulai kritis, banyak faktor yang dijadikan pertimbangan dalam memilih sekolah seperti pada; kualitas layanan guru/ karyawan yang bisa mereka berikan bagi anaknya, indikatornya sederhana misalnya mereka bertanya  pada tetangganya apakah orangtua atau siswa-siswa puas atau banyak keluhan, kenyamanan lingkungan belajarnya (learning environment), fasilitas sekolah (physical evidence) yang dimiliki, program-program sekolah (school programs) yang ditawarkan, tingkat keterjangkauan (accessible) baik dari segi demografi, transportasi, dan finansial,  loyalitas, kepercayaan dan branded sekolah, dan sebaran alumni setelah lulus.

Pandemi COVID-19 telah benar-benar menguji strategi dan mutu lembaga pendidikan, sekolah yang mampu bertahan adalah yang memiliki strategi keunggulan bersaing berkelanjutan (sustainable competitive adventage). Menjadi utama dan jawaban nyata jika hadirnya sekolah sebagai lembaga pendidikan di Indonesia harus bisa memberikan solusi terhadap perbaikan kondisi generasi emas bangsa dan negara ini, pun dalam menghadapi bonus demografi di era disrupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun