Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Layanan Era New Normal

6 Agustus 2020   12:40 Diperbarui: 6 Agustus 2020   18:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kedua, Currency. Dalam ekosistem digital harga sebaiknya mirip dengan mata uang yang selalu berfluktuasi sesuai dengan permintaan pasar. Sederhananya, perusahaan harus menentukan harga produk dengan pendekatan dinamis sesuai dengan kemampuan pasar, bukan strandar yang cenderung statis.

Ketiga, Communal activation. Dalam ekosistem digital, sudah bukan rahasia lagi kalau kecepatan menjadi salah satu faktor penting bagaimana pelanggan memutuskan untuk membeli atau tidak.

Esensi dari comunal activation ini didefinisikan jika perusahaan hanya sebagai platform saja, sedangkan produk yang diperdagangkan adalah milik pelangan yang ada didekat mereka. Misalnya seperti Gojek yang tidak memiliki sumber daya utama seperti driver dan motor, namun menggunakan rekan mereka yang paling dekat dengan pelanggan.

Dan Keempat, Convercation yakni lebih menekankan pada pendekatan komunikasi dua arah dari pada promosi yang hanya bersifat satu arah. Contohnya seperti ketika kita menggunakan campaign di media sosial dimana pelanggan bisa merespon apa yang kita sebarkan dan kitapun bisa merespon apa yang menjadi pertanyaan mereka. Hal seperti ini juga memungkinkan pelanggan untuk membagikan apa yang mereka lihat pada orang lain.

Wow Service
Selain kekuatan digital merketing, sudah menjadi keharusan bahwa produk yang dijual merupakan produk yang memiliki kualitas dan mutu tinggi. Kemudian ketika bisnis kita sama dengan bisnis lainnya, tidak ada diskriminatornya, tidak memiliki ciri khas sebagai pembeda, maka the new normal bisa jadi merupakan akhir dari bisnis kita.

Maka strategi inovasi adalah keniscayaan pada bisnis kita, artinya jika bisnis hanya menjual barang yang itu-itu saja dari waktu ke waktu tanpa ada pembaruan terutama pada masa new normal ini, maka customer akan merasa bosan.

Selanjutnya harus diakui jika saat ini kompetisi memang sangat ketat, dimana produk yang bersaing cenderung mirip dan layananlah yang menjadi salah satu faktor pembeda.

Layanan yang hanya OK saja itu tidak cukup untuk mendorong terjadinya loyalitas dan advokasi, sehingga kuncinya adalah memberikan layanan yang WOW. Keniscayaannya, menjadi sangat penting agar mendapatkan ekspresi WOW dari pelanggan.

Saat ini pelanggan lebih mempercayai teman, keluarga dan komunitasnya dibandingkan dengan klaim dari suatu brand, maka rekomendasi memegang peranan penting untuk dapat memenangkan persaingan.

Keadaan menjadi sulit bagi suatu brand untuk dapat memenangkan persaingan apabila banyak pelanggannya menyebarkan advokasi negatif. Dan sebaliknya, brand yang berhasil membangun advokasi positif akan lebih mudah menarik pelanggan baru.

Kuncinya, sekarang pelanggan saling berinteraksi dan mencari informasi produk dari sesama mereka, sehingga perjalanan pelanggan saat ini menjadi 5A, yaitu Aware (tahu), Appeal (tertarik), Ask (mencari informasi), Act (tindakan pembelian), dan Advocate (merekomendasikan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun