Mohon tunggu...
Asep Ilham
Asep Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah cara untuk menuangkan berbagai pertanyaan dalam pikiran, lalu dijawab dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Money Politik Mencederai Demokrasi Kita

28 Februari 2023   12:35 Diperbarui: 28 Februari 2023   14:38 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibat dari tumbuh suburnya politik uang ini akan mengakibatkan tingginya biaya kampanye, sedangkan biaya kampanye dapat diperoleh dari uang pribadi maupun sumbangan dari pihak luar. Dari biaya kampanye yang tinggi, maka ketergantungan akan biaya sumbangan dari luar sangat tinggi pula, disinilah letak keberbahayaannya, walaupun secara aturan sumbangan dari pihak luar itu di batasi sebagaimana dalam UU dan PP, namun kita tidaklah tahu bagaimana pemberian biaya itu di balik layar, bisa saja melebihi dari ketentuan yang telah ditetapkan, dan pihak luar juga tidak akan memberikan biaya dengan percuma pasti ada sesuatu yang harus dilakukan oleh kandidat ketika sudah terpilih nanti, seperti pemberian aturan longgar, agar para pemberi modal ini mudah dalam melakukan sesuatu.

Logikanya tingginya biaya kampanye juga karena adanya praktik money politik ini, akan membuat pemenang pasca pemilihan akan berpikir bagaimana mengembalikan modal kampanye mereka, maka melakukan korupsi untuk mengganti biaya yang telah dikeluarkan semasa kampanye bisa saja dilakukan ataupula bisa melakukan arisan proyek kepada pihak luar (pengusaha) yang telah membantu biaya di masa kampanye nya. Dengan ini maka, dampaknya akan menyisihkan aspirasi masyarakat luas yang harusnya diperioritaskan. 

Sebagaimana dikutip dari tulisan Syarif Hidayat Bisnis dan Politik di Tingkat Lokal: Pengusaha, Penguasa dan Penyelenggara Pemerintahan Pasca Pilkada, masih dalam Fitriyah yang menemukan bahwa modal ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing kandidat kepala daerah/ wakil kepala daerah cenderung merupakan kombinasi antara modal pribadi dan bantuan donator politik (Pengusaha), serta sumber-sumber lain. 

Oleh karena itu kita harus sadar dan paham bagaimana bahaya dari money politik atau politik uang ini, agar kita lebih bijak dalam memilih kandidat di kontestasi pemilu nanti, jangan sampai kita tergiur dengan uang yang tidak seberapa dengan disuruh memilih kandidat tertentu, karena pilihan kita akan menentukan masa depan bangsa kita sendiri, jangan sampai kita memilih kandidat yang salah karena iming-iming uang yang tak seberapa, pilihlah kandidat karena gagasan yang diajukannya bukan uang yang diberikan, namun nihil gagasan. 

Walapun masih ada yang melakukan money politik ini nanti, maka solusinya, ambil saja uangnya, tapi jangan pilih orang nya, terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun