Mohon tunggu...
Amirah Sahda Argaricha
Amirah Sahda Argaricha Mohon Tunggu... Guru - Knowledge

Manil tafata la yasil.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam Mendunia

1 Juni 2021   17:49 Diperbarui: 1 Juni 2021   17:56 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam peristiwa yang lain, kala itu saya bersama teman-teman yang lain bukan hanya muslim saja bahkan ada beberapa teman yang menganut agama Kristen, Hindu bahkan Konghucu, kami bercanda tawa bersama. Tak ada pertengkaran diantara kami. Dan seketika salah satu teman non muslim saya mengucap istighfar ketika tersandung batu saat berjalan. Saat itulah saya langsung terdiam dan terheran-heran. Karena rasa penasaran saya yang sangat tinggi, saya pun langsung menanyakan hal itu kepada teman saya, karena saya khawatir hal itu akan mengganggu bahkan menghancurkan keimanannya. Namun, jawabannya sederhana dan sangat membuat saya takjub. Ternyata hal itu bukan hanya ia saja yang melakukannya, namun teman non muslim lainnya melakukan itu pula sebagai bentuk toleransi mereka kepada kami serta hal itu tidaklah sama sekali mengganggu keimanan mereka kepada Tuhannya.

Islam menyebut toleransi dengan tasamuh. Tasamuh memiliki tasahul (kemudahan). Artinya, Islam memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk menjalankan apa yang ia yakini sesuai dengan ajaran masing-masing, tanpa ada tekanan dan tidak mengusik ketauhidan. (Kamus al-Muhit, Oxford Study Dictionary English Arabic, 2008 : 1120). Konsep tasamuh dalam Islam berkaitan pula dengan konsep rahmatan lil 'alamin. Adapun salah satu bentuk toleransi Islam terkait dengan kebebasan beragama ialah dengan tidak cepat-cepat menghukumi seseorang dengan mengatakannya kafir, karena sebenarnya masih ada celah bagi mereka untuk dapat disebut sebagai muslim.

Dari situlah saya belajar bahwa toleransi kepada sesama maupun agama lain tidaklah harus kita khawatirkan secara berlebihan selama hal itu masih wajar dan tidak mencampur baurkan kepercayaan antar agama. Dan betapa mulia serta terpandangnya agama Islam di dunia ini, sehingga masyarakat non muslim saja sampai berani untuk melakukan toleransi yang sangat tinggi kepada kita tanpa perlu khawatir dengan goyahnya keimanan mereka kepada Tuhannya. Untuk itu, kita yang menganut agama sebagai agama dengan pemeluk tertinggi dan paling disegani, seharusnya lebih bisa melakukan dan menunjukkan perilaku terpuji kita melebihi mereka agar tidak ada lagi pertumpahan darah di dunia ini hanya karena perbedaan agama yang terjadi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun