Mohon tunggu...
Andhika Arya Timor
Andhika Arya Timor Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya lahir di Lombok, dan sekarang menggelandang di Yogya. Hidup saya biasa saja, tidak ada yang istimewa. Saya memiliki sayap malaikat dengan tanduk setan serta nafsu manusia.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Memori Malam Natal 2000 di Lombok

21 Desember 2011   16:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:56 3317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Lombok, 24 Desember 2000. Sore itu aku dan kawan-kawanku ngabuburit menunggu azan magrib tiba di lanti dua masjid kampungku yang belum selesai di renovasi, mungkin lebih tepatnya dimegahkan. Kebetulan waktu itu bulan Ramadhan, dan aku sedang menjalankan ibadah puasa. Entah kenapa aku iseng-iseng berkata kepada teman-temanku "Gimana ya kalau tiba-tiba entar malem ada bom meledak di gereja?". Teman-temanku hanya cengengesan tanpa arti dan membicarakan topik yang lain.

Lombok, 25 Desember 2000. Beredar kabar bahwa semalam tiga buah gereja masing-masing di Ampenan, Mataram dan Cakra meledak akibat bom. Saya yang tinggal di Lombok Timur pada waktu itu langsung meluncur ke Mataram untuk "nonton". Suasana Mataram dan sekitarnya pada waktu itu sangat lengang. Hanya sedikit aktifitas yang terlihat. Orang-orang takut ke mall dan ke pasar gara-gara ada bom gereja itu. Toko-toko yang sebagian besar pemiliknya adalah etnis cina yang beberapa diantaranya adalah kristen tidak buka pada waktu itu (karena ada yang merayakan natal dan juga karena tanggalan merah), menyebabkan suasana Mataram menjadi lebih mencekam.

Lombok, 17 Januari 2001. Beberapa bulan setelah pengeboman gereja pada malam natal, terjadi pembakaran dan perusakan gereja. Sebelum terjadinya perusakan ini, massa berkumpul melakukan tabliq akbar. Setelah tabliq akbar tersebut, massa menyebar ke berbagai penjuru untuk mencari gereja yang bisa dihancurkan.

Sampai sekarang pelaku pengeboman di Mataram itu tidak pernah tertangkap. Pelaku yang terungkap bernama Husaid katanya meninggal dunia karena kecelakaan mobil di Maluku. Polisi mengatakan bom gereja di Mataram itu terkait dengan serentetan bom-bom gereja di berbagai tempat di Indonesia yang dilakukan oleh jaringan Jamaah Islamiyah.

Kemudian beberapa bulan setelah kerusuhan, mungkin sekitar bulan Agustus, aku bertemu dengan salah seorang temanku yang bernama H di sebuah pengajian. Sebenarnya saya tidak terlalu tertarik untuk berbicara dengannya, karena ada beberapa hal dari omongannya yang tidak bisa aku pahami. Entah bagaimana pembicaraan kami akhirnya sampai ke masalah jihad. Kemudian H bercerita tentang pengeboman gereja malam natal beberapa bulan sebelumnya. H mengatakan (dan saya yakin dia tidak bohong) dia mengikuti semacam rapat atau pertemuan yang terkait dengan pengeboman di malam natal dan kerusuhan yang menyebabkan perusakan gereja. Pertemuan itu dihadiri oleh "orang-orang penting", termasuk orang-orang yang seharusnya bisa mencegah terjadinya hal itu. Jadi tidak heran sejak sebelum pengeboman pada 25 Desember 2000 dan kerusuhan 17 Januari 2001 telah beredar isu akan terjadi kerusuhan di Mataram. Kumpulan arsip email 16 Januari 2001 (sehari sebelum kerusuhan) ini menjadi salah satu saksi - http://www.mail-archive.com/eskolnet-l@linux.mitra.net.id/msg01311.html. Pembicaraanku dengan H akhirnya sampai ke Syeikh Osama bin Laden dan Sadam Husein. Saya tidak terlalu menganggap apa yang diomongkan oleh H pada waktu itu. Tidak sama sekali, sampai kemudian di tahun yang sama terjadi peristiwa bom WTC dan invasi ke Irak 2 tahun kemudian.

Sejak itu aku tidak pernah bertemu dengan H lagi. Bahkan H tidak pernah pulang ke rumahnya lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun