Mohon tunggu...
Arya Pratama
Arya Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - grader

Enjoy your life and enjoy every moment

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengaruh Investor Asing (China) bagi Negara dan Proletar

7 Maret 2023   16:29 Diperbarui: 17 Maret 2023   16:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di setiap negara pasti memiliki perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, contohnya perusahaan Djarum bergerak dibidang tembakau atau rokok, perusahaan Wika yang begerak di bidang konstruksi jalan raya dan bangunan, jika ditelaah lebih lanjut, terdapat banyak perusahaan di Indonesia. Sejak di proklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan benar - benar diakui secara sah pada tahun 1950, banyak negara - negara di kawasan asia maupun eropa yang ingin berinvestasi di Indonesia, Salah satunya India, Mesir, dan China

Jika negara - negara asing seperti diatas menanamkan modal di Indonesia sudah mengetahui keuntungan yang didapat bagi perusahaan asing tersebut, lalu apa keuntungan bagi Indonesia pada masa pasca kemerdekaan. Keuntungan yang bisa didapatkan Indonesia saat itu ialah, sebagai pintu atau fundamen untuk ikut aktif dalam pergerakan revolusi ekonomi dunia, sebagai strategi politik Indonesia di lingkup internasional, sebagai pembuktian bahwa Indonesia merupakan sudah menjadi negara yang berdaulat lepas dari era kolonialisasi, bekerja sama dengan berbagai negara luar semakin memperkuat citra Indonesia di dunia internasional, sebagai ajang untuk mempertahankan kemerdekaan dari keinginan Belanda untuk menguasai bumi Nusantara ini lagi. 

Lalu apa pengaruhnya bagi negara dan kaum buruh?, sebelum membahas lebih jauh, disini penulis menekankan pembahasan mengerucut konteks pada negara China sebagai salah satu investor asing juga di Indonesia. Secara kontemporer, banyak perusahaan - perusahaan besar yang di kepalai oleh orang Chines atau keturunannya, seperti pemilik Indomart dan Alfamart yang sama - sama keturunan Chines, mereka sangat pandai dalam berdagang atau investasi, sehingga banyak memberi pengaruh di negeri Indonesia ini. Tentunya pengaruh, memiliki 2 karakter, pengaruh positif dan pengaruh negatif. Memang benar jika banyak perusahaan yang menanamkan modal di suatu negara akan berimbas setidaknya lebih dari 20% untuk pendapatan negara. Dengan banyaknya perusahaan China yang kian sukses di Indonesia bisa membawa pengaruh buruk bagi kontemporer bangsa, mereka menanamkan modal yang besar dan memiliki kedudukan struktural yang strategis di Indonesia, mereka banyak mempekerjakan kaum lokal sebagai karyawan dan mereka disini menjadi pemimpin, kita semua kurang peka terhadap hal itu, seharusnya orang asing yang bermukim ditempat kita, mereka minoritas, bukan sebagai pucuk pimpinan secara mutlak, kitalah yang seharusnya mayoritas.

Pengaruh terhadap negara, yang paling penting ialah strategi politik, dimana mereka memiliki modal mereka menang. Mereka memang bermukim di negara Demokrasi namun semu berbentuk kapitalis, siapa yang memiliki modal dialah yang menang. Berangkat dari ekonomi bergerak ke politik, bisa saja kehadiran mereka sebagai usaha untuk menduduki Indonesia dalam arti menjajah secara halus. Penulis sempat membaca artikel bahwa sekarang ada sebutan perang asimetris (perang nonmiliter) dampaknya tak kalah dahsyat dengan perang militer, mungkin saja kehadiran China di Indonesia akan membuat perang asimetris di kemudian hari kelak, kita tidak pernah tau. 

Sekarang China mulai menjadi negara berpengaruh di dunia, dengan mencoba melawan Amerika, mereka beranggapan kekuatan mereka sudah mampu untuk menandingi kekuatan pemimpin dunia itu. Jika dominasi China di Indonesia masih terus belanjut bisa membuat fundamen Indonesia berpindah haluan, bukan lagi demokrasi namun kapitalis lalu berlanjut ke kolonialis, mungkin saja. Lebih parahnya lagi mereka akan menguasai perekonomian Indonesia, itu pasti. 

Dan akan bisa mengendalikan lajur perekonomian, jika hal itu terjadi kita sebagai orang lokal akan menjadi proletar dan mereka menjadi pemimpin daripada kita, lalu apa bedanya dengan 200 tahun yang lalu? rakyat tetap bisa hidup, bisa bekerja, namun perusahaan pemerintahan di pegang oleh pihak asing, sama saja. Bedanya dulu secara kasar atau terang - terangan (kolinialis), sekarang secara halus asimetris (nekolis) lewat jalur nonmiliter. 

Perang asimetris sendiri merupakan peperangan yang menggunakan cara berfikir kurang lazim dan di luar aturan perang yang sedang berlaku, perang asimetris mencakup aspek astagatra, perpaduan antara trigatra, geografi, demografi, dan sumber daya alam dan pancagatra, ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Banyak sekali pengertian tentang perang asimetris serta jenis metode pelaksanaannya, pembaca bisa mencari tahunya sendiri. Lalu yang lebih parahnya lagi kehadiran China di Indonesia ini akan membawa suatu perubahan deskriptif terkait pandangan para dewan dan pemerintah terhadap masa depan bangsa. Apa yang bisa diharapkan dari pemerintah? apakah kemajuan? kesejahterahan?, jangan jauh berbicara kemajuan atau kesejahterahan, kalau pencuri ayam masih dihukum belasan tahun penjara, namun koruptor hanya 2 - 3tahun saja.

Banyak kasus - kasus krusial jika ditelaah secara mendalam akan berpengaruh terhadap keseimbangan bangsa atau negara. Sekarang negara kita berpegang pada paham demokrasi, 10 - 30 tahun kedepan entah masih tetap demokratis atau kapitalis, kalau yang ber-uang saja yang dihargai, jika ekonomi China mendominasi alhasil secara tidak langsung bisa mengendalikan pemerintahan negara, dengan uang yang mereka miliki tidak sulit untuk membebaskan lahan sesukanya, memperoleh izin mendirikan perusahaan di kawasan lingkungan sehat, memenangkan peradilan dll. 

Perlu diketahui salah satu yang membuat kuat suatu negara ialah ekonomi politik dan science (ilmu pengetahuan), dua hal itu dijelaskan di buku Madilog karya Tan Malaka di bab 3 science, dua hal itu memiliki pengaruh besar di suatu negara, memegang tampuk tertinggi menentukan nasib negara, bagaimana jadinya jika di negara kita saja perekonomian yang menguasai pihak asing bukan pihak lokal, ingat VOC, datang di Indonesia sekitar tahun 1600 awalnya berniat sebagai serikat dagang di Nusantara, namun karena kuatnya pengaruh ekonomi di kawasan itu, lalu membentuklah mereka semacam pemerintahan yang didalamnya mengatur segala hal tentang situasi yang terjadi di sekitarnya, bahkan gubernur jenderalnya memberi izin untuk menggunakan senjata api bagi para anggotanya. Dengan kuatnya ekonomi mereka serta kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki, dengan cepat mereka bisa menguasai negeri seluas ini yang berbanding 180% dengan negerinya, negeri sekecil itu saja bisa membuat tunduk negeri sebesar ini, bahwa terbukti kualitas lebih baik dari kuantitas. 

Tidak bisa dipungkiri, pemerintah tak jauhnya hanya menjadi kaki tangan China, benar memiliki kuasa dan kewenangan, namun kalau dengan uang masih tergiur apa gunanya. Secara tidak sadar, pemerintahan kita menganut kapitalis, menghargai sesuatu dengan materi atau uang. Tidak ada gunanya ada Dpr dan segala macam jika tidak bisa menyampaikan aspirasi masyarakat. Hal ini berimbas juga pada kesejahterahan rakyat, lahan pertanian yang seharusnya sebagai penyeimbang ekosistem malah di ratakan untuk di jadikan perusahaan. Ancaman - ancaman seperti itu sudah banyak kita temui, sawah - sawah habis menjadi perumahan, perusahaan. 

China sebagai ancaman bagi Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja namun rakyat juga, namun jika pemerintah terlibat di dalamnya, apakah kita sebagai rakyat diam saja?, semua kembali ke diri kita masing - masing bahwa apa yang di konsepsikan oleh tokoh bangsa, yaitu pancasila apakah masih bisa di gaungkan dan di implementasikan ke dalam kehidupan secara empiris. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun