Dinginnya malam             mengurungku dalam kepekatan        gelapnya mengurung           kesendirianku terkulai dibuai      nelangsa yang berapi-api           bersimbah angan tanpa tujuan      dalam hembusan angin Yang           pongah  terbuai wajahnya               menyusup dan                 menusukku bertubi-tubiÂ
   Dibawakannya aku sebaris kata       bahagia yang menggelamkan       nurani pada harapan tak              pernah berkesudahanÂ
   ini tentang rindu yang kusam,      ini tentang cinta yang hampir       terbuang ku kutip sebuah nama    diantara keluh kesah dalam batas               penantian
Masih adakah sedikit senyuman         yang kau simpan untuk menggodaku dan mengobati hati yang kelabu ini di batas penantian           yang makin terbatasÂ
Setidaknya kau sisakan tanda yg        bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang kau  hadirkan    dalam cinta yang melankolis
Bersama jenuhku aku dibuatnya membisu terlalu jauh untuk kugapai aku dan senyumku mengikuti diam yang termenung
Â
Penderitaan semakin terasa
Keluhan jiwa terus membara
Disiksa oleh luka perasaan
Diatas pengkhianatan cinta didepan mata diatas janji-janji manis kelembutan
Bersama pekatnya malam tanpa purnama kudekap erat-erat arti           sebuah kerinduan Â