Mohon tunggu...
Aryanto Wijaya
Aryanto Wijaya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Bekerja sebagai Editor | Jatuh cinta pada Yogyakarta Ikuti perjalanan saya selengkapnya di Jalancerita.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Dusun Kragilan Mendadak Tenar di Instagram Karena Pinus

26 September 2016   23:06 Diperbarui: 27 September 2016   21:36 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kragilan kini tak lagi sama. Ia ramai menghiasi linimasa instagram dan mengundang penasaran orang-orang. Sejatinya, Kragilan hanyalah sebuah dusun di lereng Merbabu yang tepatnya berada di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Tak dipungkiri, kehadiran media sosial dengan cepat menaikkan pamor seseorang juga suatu tempat, dan yang menuai berkah tersebut adalah Kragilan, si dusun mungil yang kini menjadi terkenal.

Sore ini Kragilan ditutupi mendung yang menggelayut sejak siang hari, juga tak banyak wisatawan yang berkunjung. Ketakutan akan hujan bisa jadi alasan penyebab sepinya Kragilan hari ini. Tak menyerah karena sepi, Lilis, seorang bocah kelas VIII SMP duduk dengan manis menanti pembeli di warungnya yang ia namai 'warung pojok'.

"Sore dek, kula nyuwun teh anget, wonten? (Selamat sore, dik. Jual teh hangat?)" tanyaku. "Nggih, wonten, Mas (Iya, ada, Mas)," jawab Lilis mantap. Dengan cekatan ia menyuguhkan segelas teh manis hangat yang ia banderol seharga seribu rupiah. "Piyambakan mawon toh, dek? Ibu pundi?" tanyaku dalam bahasa Jawa tentang mengapa ia sendiri. Lilis menjawab dengan malu-malu kalau ibunya berada di kebun hingga sore, dan ia ditugasi sang ibu untuk menjaga warung setiap hari.

Lilis adalah salah satu dari sekian warga yang menikmati berkah lewat terkenalnya Kragilan menjadi spot wisata favorit. Menawarkan lansekap alam berupa hutan pinus yang terbelah oleh jalan dusun, Kragilan kini bersolek dan dinamai sebagai 'Kragilan Top Selfie' akibat dari banyaknya wisatawan yang datang untuk berfoto ria.

Seiring dengan naiknya pamor Kragilan, fasilitas turut dibangun, tetapi tetap melibatkan warga lokal yang dikelola oleh Pokdarwis. Lantas, apakah yang membuat Kragilan menjadi begitu mempesona sehingga digandrungi ratusan hingga ribuan wisatawan muda setiap minggunya?

Secara geografis, Kragilan berada di ketinggian sekitar 1.000 mdpl dan berlokasi di lereng Gunung Merbabu. Praktis, udara di sini terasa sejuk sekalipun matahari bersinar terik. Hutan pinus kini menjadi daya tarik tersendiri. Selain Kragilan, daerah lain berhutan pinus yang terkenal duluan adalah Mangunan di Yogyakarta, tetapi saking terkenalnya kini hutan Mangunan telah bersifat komersial, hingga sempat ada komplain dari mahalnya harga tiket masuk.

Berbeda dengan Mangunan, Kragilan menawarkan sensasi hutan pinus yang lebih sepi. Suasana sekitar masih terjaga keasriannya. Warga lokal menambahi fasilitas tambahan berupa bangku kayu, MCK, juga tambahan beberapa warung, tapi selebihnya hutan pinus masih alami.

Sejatinya, di mana-mana hutan pinus ya bentukannya sama saja, tapi Kragilan agak berbeda. Di tengah hutan pinus terdapat jalan dusun yang membelah hutan, dan kehadiran jalan inilah yang menjadi daya tarik utama. Banyak orang mengatakan Hutan Kragilan sangat instagrammable banget, alias sangat cocok untuk masuk aplikasi Instagram. Untuk menambah kesan instagrammable tersebut, maka ditambahkan juga tulisan-tulisan lucu di beberapa pohon, seperti "Otw Move On", "Biar Jomblo asal happy", "Selfie mulu, kapan pre wedding?" 

Menikmati pinus dengan duduk manis
Menikmati pinus dengan duduk manis
Singkatnya, Kragilan kini bersuka karena dikenal. Warga sekitar belajar untuk berdaya dengan hadirnya produk baru bernama wisata instagrammable. Kini setiap wisatawan bisa menikmati Kragilan dengan beragam fasilitas. Mau menginap disediakan persewaan tenda seharga 40.000 rupiah. Mau Pre-wedding, ada. Mau flying fox, ada. Mau menikmati kejombloan sendiri? Juga sangat boleh!

Setelah puas menikmati tingkah para wisatawan di Kragilan, kembali ku berbicang dengan Lilis. Semakin kutanya, semakin malu tersipu ia menjawab. Namun, di balik sipu malunya, Lilis mau menjadi berdaya seperti Kragilan yang juga telah bersolek. Lilis dalam jiwa mudanya tidak menyerah dengan keadaan. Setiap hari ia menjaga warung pojoknya, seorang diri, tanpa hiburan apapun selain suara alam. Ia tidak juga bermain dengan teman sebayanya, ia lebih memilih membantu orang tuanya mencari uang.

Kala hari semakin gelap, segera kembali ku berkemas meninggalkan Kragilan. Tak lupa kutambahkan beberapa rupiah untuk Lilis yang segera dijawabnya dengan senyum malu-malu namun ikhlas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun