Tapi, saat kita butuh teman untuk curhat atau sekadar ngobrol dari hati ke hati, kita malah bingung mau hubungi siapa.
Hubungan di dunia maya sering kali tidak sedalam hubungan di dunia nyata. Kita tahu teman kita lagi liburan ke mana, tapi kita tidak tahu apakah dia punya masalah di rumah.
Kita melihat orang-orang bahagia di Instagram, tapi kita tidak tahu perjuangan apa yang mereka alami di balik layar. Akibatnya, kita jadi merasa sendirian dan membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain.
Perbandingan ini membuat kita jadi merasa tidak cukup atau kurang berharga.
Padahal, kebahagiaan sejati tidak bisa diukur dari jumlah like atau komentar. Kebahagiaan datang dari hubungan yang tulus, dari tawa bersama, dan dari momen-momen nyata yang kita jalani bersama orang-orang terdekat.
Mengubah Cara Penggunaan HP
Tidak ada yang bilang kita harus membuang HP. Tentu saja tidak. HP adalah alat yang sangat berguna. Masalahnya bukan pada HP-nya, tapi pada cara kita menggunakannya.
Jadi, kita harus mulai mengendalikan HP, bukan sebaliknya. Bagaimana caranya?
Pertama, sadari dulu. Coba perhatikan berapa kali sehari Anda tanpa sadar mengambil HP. Saat Anda sadar, Anda bisa mulai mengontrolnya.
Kedua, berani istirahat. Tentukan waktu-waktu bebas HP. Misalnya, saat makan, saat kumpul keluarga, atau satu jam sebelum tidur. Taruh HP di tempat yang jauh dari jangkauan.
Ketiga, pakai HP untuk hal yang positif. Gunakan HP untuk belajar hal baru, mencari inspirasi, atau menghubungi teman lama. Ubah HP jadi alat yang membantu Anda jadi lebih baik, bukan yang membuat Anda kecanduan.
Ingat, hidup kita yang sebenarnya ada di luar layar. Momen-momen berharga tidak bisa di-scroll. Senyum tulus tidak bisa di-like. Dan arti sebuah hubungan tidak bisa diwakili oleh stiker.