Mohon tunggu...
Aryandi Yogaswara
Aryandi Yogaswara Mohon Tunggu... -

Penulis, Penyair, Penjual Buku dan Madu Liar Asli. Tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syair Hikmah 4:43

19 Maret 2017   01:19 Diperbarui: 19 Maret 2017   01:24 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukankah tidak ada sesuatu pun dalam Alam Semesta ciptaan Tuhan tempat manusia hidup yang ada dari ketiadaan? Melainkan segala sesuatu pasti ada dari sebelumnya sudah ada dan melalui proses. Proses yang pada hakikatnya hanya mengubah wujud atau bentuk saja, tidak benar-benar menjadikan sesuatu yang baru dari sebelumnya tidak ada.

Dalam hal ini para atheis ada benarnya ketika menyatakan Tuhan sebagai hal yang tidak masuk akal atau logika.

Hal ini benar pada suatu batasan kebenaran tertentu, namun apabila kita mau melanjutkan pembahasan tentang Tuhan, maka batas kebenaran tersebut mestilah diperluas.

Dalam bilangan, analogi memperluasnya adalah dengan menambahkan komponen angka nol pada bilangan asli.

Atau memunculkan istilah bilangan imajiner kedalam bilangan real.

Bukti kebenaran keberadaan Tuhan secara filosofi dan logika setidaknya dimulai dari kenyataan bahwa keyakinan kepada adanya Tuhan terbuktikan secara nyata sangat mempengaruhi keadaan psikologi seorang manusia dan tatanan sosial yang ada dalam kehidupan manusia.

Tuhan, dengan apapun namaNya disebut dari masa ke masa dan oleh beragam bangsa serta kebudayaan telah nyata hadir dalam setiap peradaban manusia dan mempengaruhi kehidupan umat manusia seutuhnya dan sepenuhnya di seluruh dunia.

Secara sains, ibarat sebuah bilangan imajiner yang bukan bilangan nyata, pengetahuan tentang Tuhan adalah batas imajinasi dan pengetahuan tertinggi atau terjauh yang bisa diraih oleh manusia. Manusia hanya bisa menyentuh batasnya saja, tetapi tidak hakikat tentang Tuhan.

Bilangan imajiner boleh dikatakan tidak nyata ada, tetapi hasil dari bilangan imajiner telah menciptakan banyak teknologi yang nyata bagi umat manusia.

Dalam hal ini kita bisa katakan bahwa bilangan imajiner yang tidak nyata, adalah nyata! 

Inilah diantaranya pendekatan dialektika tentang keberadaan Tuhan, bahwa Tuhan pada dasarnya memang tidak bisa dibuktikan kebenarannya melalui akal pikiran dan logika yang terbatas tetapi Tuhan bisa dikatakan ada dan nyata karena faktor keberadaannya yang menjadikan tatanan hidup manusia sebagaimana saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun