Mohon tunggu...
Aryandi Yogaswara
Aryandi Yogaswara Mohon Tunggu... -

Penulis, Penyair, Penjual Buku dan Madu Liar Asli. Tinggal di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Syair Hikmah 4:43

19 Maret 2017   01:19 Diperbarui: 19 Maret 2017   01:24 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Perasaan

4. Jiwa yang dalam istilah Al Quran disebut sebagai Nafs

5. Sang Ruh atau dalam istilah Hindu disebut sebagai Atman.

Ruh adalah ciptaan yang diistilahkan dalam Al Quran "ditiupkan dari sisi Tuhan" masuk kedalam badan yang dengannya badan menjadi hidup.

Setelah bersatu dengan badan, Al Quran menyebut Ruh sebagai Nafs atau Jiwa.

Istilah jiwa dan Ruh memang masih membingungkan bagi banyak manusia karena sistem pengajaran atau pendidikan di dunia saat ini umumnya baru menyentuh 3 komponen dasar manusia saja, yaitu badan, pikiran, dan perasaan.

Sistem pendidikan yang didominasi paham sekuler belum sampai kepada mengintegralkan pemahaman anak atau peserta didik mengenai Jiwa dan Ruh secara utuh dan jelas.

Akal pikiran manusia bekerja dengan membandingkan. Dalam proses berpikir manusia, ketika bertemu dengan sesuatu yang baru dikenal, baik istilah baru maupun benda baru yang asing, pikiran akan membandingkan dengan sesuatu yang sudah dikenal atau dipahami sebelumnya.

Karenanya, sangat sulit Tuhan bisa dikenali atau dipahami oleh akal pikiran. Secara filosofi, definisi tentang Tuhan menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu apapun di alam semesta yang bisa dibandingkan denganNya.

Dalam Al Quran, Tuhan secara sederhana dan sekaligus kompleks -paradoks- dijelaskan menciptakan ciptaanNya dari ketiadaan atau tidak ada bahan dan tidak melalui proses. Ini dikenal dengan istilah "Kunfayakun" atau Jadilah maka Jadi.

Itulah diantaranya prinsip dasar tentang Tuhan yang menegaskan bahwa akal pikiran memang tidak bisa dijadikan alat untuk bisa memahami Tuhan begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun