Mohon tunggu...
Arya Hasa K
Arya Hasa K Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Terus belajar adalah caraku mengungkapkan betapa aku rindu kalian | Disaat kamu tidak pernah merasa bahagia, Ingatlah masih ada orang yang bahagia hanya karena ada kamu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Sayang Kampungku

24 Juli 2017   10:24 Diperbarui: 24 Juli 2017   10:40 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baik pak Kades" Jawab kami berdua dan kami ikuti perintah beliau.

"Hmmm hujan-hujan begini enaknya minum kopi hitam hangat. Kalian berdua ngga minum kopi hitam?" Tanya Pak Kades.

"Maaf pak, saya tidak begitu suka dengan kopi hitam. Saya lebih suka kopi susu" jawabku.

"Iya pak, kalo saya lebih suka susu. Hehehe.." Timpal adikku sambil tertawa.

Kemudian kami pun berbincang-bincang dengan Pak Kades. Beliau menceritakan perubahan-perubahan apa saja yang telah terjadi selama aku tidak ada di kampung ini. Apa yang diceritakan oleh Pak Kades sama persis dengan apa yang diceritakan oleh adikku. Kemudian aku pun mulai membahas mengenai keunikan kampung kami yang telah terpatahkan.

"Saya mau nanya pak, biasanya kan kalo hujan lebat selokan kita biasanya tetap mengalir deras. Tapi, kenapa sekarang airnya justru menggenang ya?" Tanyaku pada Pak Kades.


"Itu dia yang sebenarnya yang mau saya bahas. Menurut saya tidak mungkin bila itu hanya sampah karena sampah di kampung kita selalu dikelola dengan baik. Oleh karena itu saya memiliki usul untuk mengadakan kerja bakti seluruh warga di kampung ini. Namun kita memiliki sedikit kendala bagaimana mengajak para warga." Jawab Pak Kades.

"Kalau urusan ajak-mengajak biar saya yang mengurus Pak Kades. Nanti akan saya buat surat edaran dan mengajak warga dari pintu ke pintu pak" Jawabku pada Pak Kades.

"Wah, terima kasih ya nak. Saya jadi terbantu kalo begini" Ujar Pak Kades.

Tidak terasa hujan yang lebat telah reda dan air yang menggenang pun perlahan-lahan surut. Lalu kami segera berpamitan dengan Pak Kades untuk pulang ke rumah. Sesampainya dirumah kami menceritakan kepada orang tua kami atas usul Pak Kades. Kedua orang tuaku sangat setuju karena sudah lama kampung ini tidak diadakan kerja bakti bersama. Aku juga mengatakan bahwa aku dan adikku akan membantu Pak Kades untuk mengajak para warga agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti tersebut.

Keesokan paginya, aku dan adikku mulai bekerja. Aku mengetik surat edaran untuk para warga kemudian di cetak. Lalu tugas adikku adalah memperbanyak surat edaran tersebut. kemudian kami membagi tugas kembali. Adikku membagikan surat edaran tersebut kepada warga dan aku memberitahukan kepada warga mengenai kerja bakti melalui pintu ke pintu. Banyak warga yang setuju dan antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatab tersebut. Kami termasuk Pak Kades sangat senang mendengar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun