Mohon tunggu...
arya dwi syahputra
arya dwi syahputra Mohon Tunggu... mahasiswa

akun untuk up artikel berita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Permudah Akses, Mahasiswa KKN Kolaboratif UNEJ 2025 Petakan UMKM dan Fasilitas Desa Sukosari

21 Agustus 2025   22:00 Diperbarui: 21 Agustus 2025   21:59 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan Peta Desa Sukosari  (Sumber: Google Earth)

Lumajang, Jawa Timur – Mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, menghadirkan sebuah program inovatif berupa pemetaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta fasilitas umum yang ada di desa tersebut. Program ini tidak hanya dirancang untuk kepentingan masyarakat desa, tetapi juga ditujukan agar para pendatang, tamu, maupun wisatawan lebih mudah mengenal potensi Desa Sukosari secara menyeluruh.Program kerja pemetaan ini pada dasarnya bertujuan mempermudah siapa saja yang membutuhkan informasi mengenai keberadaan UMKM milik warga dan berbagai fasilitas publik yang tersedia. Dengan adanya pemetaan, masyarakat luar desa tidak perlu lagi kesulitan ketika mencari lokasi usaha, pusat layanan pendidikan, fasilitas kesehatan, maupun sarana ibadah. Seluruh informasi akan tersaji secara terstruktur, baik dalam bentuk peta cetak maupun digital yang mudah diakses.Lebih jauh, keberadaan peta ini diharapkan menjadi media promosi yang efektif bagi pelaku UMKM desa. Usaha warga yang sebelumnya hanya dikenal di lingkup kecil, kini bisa lebih cepat dikenali oleh masyarakat luas. Hal ini tentunya akan berdampak langsung terhadap peningkatan perekonomian lokal. Misalnya, usaha kuliner rumahan, jasa jahit, atau kerajinan tangan khas desa dapat diketahui keberadaannya oleh pengunjung, sehingga peluang transaksi dan kerjasama bisnis semakin terbuka lebar.

Bagi masyarakat desa sendiri, program ini juga menjadi sebuah terobosan penting. Banyak warga yang mungkin belum memahami betapa besar potensi usaha kecil mereka jika dikelola dan dipromosikan dengan tepat. Dengan adanya pemetaan, warga mendapatkan dorongan untuk lebih percaya diri dalam mengembangkan usaha. Selain itu, fasilitas publik yang dipetakan juga membantu pemerintah desa dalam proses perencanaan pembangunan. Data yang terdokumentasi dengan baik dapat menjadi rujukan ketika desa ingin mengajukan program bantuan, memperbaiki infrastruktur, atau meningkatkan layanan publik.

Proses pemetaan dilakukan secara sistematis oleh mahasiswa KKN. Mereka turun langsung ke lapangan untuk mendata titik-titik lokasi UMKM, sekolah, balai desa, puskesmas, posyandu, hingga masjid dan mushola. Setiap lokasi dicatat, difoto, dan diberi keterangan yang lengkap agar hasil pemetaan benar-benar akurat. Tidak hanya itu, mahasiswa juga memanfaatkan teknologi digital dengan memadukan data yang diperoleh ke dalam peta interaktif. Dengan cara ini, pengguna nantinya bisa dengan mudah mengakses informasi melalui perangkat gawai, sekaligus mendapatkan panduan arah menuju lokasi yang dituju.

Mahasiswa Unej berharap program ini tidak berhenti hanya pada tahap dokumentasi, melainkan dapat menjadi langkah awal menuju promosi potensi Desa Sukosari ke tingkat yang lebih luas. Peta UMKM dan fasilitas desa berpotensi untuk digunakan sebagai media branding desa, terutama jika suatu saat Sukosari ingin mengembangkan konsep desa wisata. Wisatawan akan merasa lebih nyaman karena semua kebutuhan dasar—mulai dari kuliner, transportasi lokal, hingga fasilitas umum—sudah terdokumentasi dengan jelas.

Selain untuk promosi dan pengenalan desa, hasil pemetaan juga dapat dijadikan dasar dalam menjalin kolaborasi dengan pihak luar. Pemerintah kabupaten, lembaga swasta, maupun komunitas penggerak UMKM bisa lebih mudah memberikan dukungan karena data yang dimiliki desa sudah rapi dan terukur. Dengan begitu, dampak program KKN ini tidak hanya dirasakan dalam jangka pendek, tetapi juga bisa menjadi pondasi pembangunan desa ke depannya.

Kegiatan KKN seperti ini menunjukkan bagaimana sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan program yang nyata manfaatnya. Mahasiswa bukan hanya belajar mengenai teori pemberdayaan masyarakat, tetapi juga ikut terjun langsung untuk memberikan solusi. Sementara itu, masyarakat desa merasakan manfaat dari keberadaan mahasiswa yang membawa semangat baru dan ide-ide kreatif.

Dengan adanya program pemetaan UMKM dan fasilitas publik di Desa Sukosari, diharapkan lahir semangat baru dalam membangun desa. Tidak hanya untuk memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga untuk memantapkan identitas Sukosari sebagai desa yang terbuka, ramah, dan memiliki potensi besar untuk berkembang di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun