Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Harga BBM Naik setelah Ribuan Isu dan Bocoran

5 September 2022   08:00 Diperbarui: 5 September 2022   08:06 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tulisan ini pernah ditayangkan di website kecil-kecilan kami, Jurnal Harian

Ribuan isu dan bocoran telah berseliweran di dunia maya. Sampai-sampai ada yang sempat menjadikannya konten goyang-goyang di TikTok. Kita semua tahu pasti, bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) BBM ini memang akan naik. Gelagak dan geliat dari para pejabat tinggi negara ini telah menjelaskan semuanya. 

Permasalahan yang menyandera kita, kapankah BBM itu akan dinaikkan dan seberapa besar kenaikannya?

Siang tadi, tanpa angin dan hujan ternyata itulah momen kenaikan harga BBM. Jika sebelumnya kita dibuat panas-dingin dengan konten goyang-goyang wanita dengan bocoran harga BBM, kali ini kita bisa merasakan "kelegaan" karena diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan harga resminya. 

Bisa sudah ditebak, atau mungkin juga tidak, karena harga resmi yang telah dikerek itu bersesuai dengan dengan beberapa "bocoran" berdasarkan kepada hasil pembicaraan Parlemen dengan Pemerintah. 

Pertalite bersubsidi yang dipermasalahkan sebab dinikmati oleh 70 persen masyarakat kaya (sebab mereka punya mobil pribadi) mengalami kenaikan hingga sepuluh ribu rupiah per liter. Kami sendiri tidak terkejut. Kami sepintas pernah membaca bahwa Parlemen meminta Pemerintah untuk menaikkan harga Pertalite hanya sebesar sepuluh ribu rupiah saja. Jadi, ini tidak terlalu mengejutkan. 

Sebenarnya, berdasar hemat kami, harga resmi ini masih melegakan dibandingkan bocoran yang tidak bertanggung jawab di dunia maya silam.

Solar juga mengalami kenaikan. Harga terbarunya, solar mencapai angka enam ribu delapan ratus rupiah per liter. Jika dibandingkan dengan kenaikan harga Pertalite, kenaikan solar masih bisa dikatakan tidak terlalu ekstrim. Dalam hemat kami, ini ada kaitannya dengan kenyataan bahwa solar merupakan bahan bakar bagi banyak kendaraan industri di tanah air. Jika harganya dikerek terlalu tinggi, tentu dampaknya akan meluas lebih parah.

 Lagipula, Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa kenaikan harga Pertalite tidak berpengaruh banyak terhadap industri, kecuali bagi karyawan yang menggunakan Pertalite. Itu kalau harga Pertalite, mungkin kenaikan harga solar juga tetap memberikan pengaruh terhadap industri. Hanya saja, kenaikan harganya masih diperhitungkan demi kemaslahatan dunia industri itu sendiri.

Pertamax 92 pun juga tidak luput dari kenaikan harga. Jenis BBM yang kerap diidentikkan dengan BBM nonsubsidi ini ternyata masih mendapatkan suntikan dana dari pemerintah. Saat ini, Pertamax 92 telah mencapai harga empat belas ribu lima ratus rupiah. Memang menjadi mahal. Bisa dikatakan Pertamax 92 sedang kejar-kejaran harga dengan kakaknya, yaitu Pertamax Turbo.

Begitulah adanya keadaan perminyakan saat ini. Subsidi di APBN 2022 hanya berdasarkan asumsi bahwa harga minyak mentah per barel sekitar 63 US$. Kenyataannya, saat ini harganya mencapai 100 lebih. Lebih tepatnya, kita harus semakin rajin berdoa agar harga minyak menta itu tidak melejit lebih tinggi lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun