Mohon tunggu...
Arif Wibowo
Arif Wibowo Mohon Tunggu... Copywriter -

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pesan Kiai Sya'roni dalam Menyambut Ramadan

15 Mei 2018   05:42 Diperbarui: 15 Mei 2018   14:20 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai sarana memotivasi diri untuk melakukan amal yang maksimal di bulan Ramadhan saya kira tidak ada salahnya untuk mempelajarinya. Soal ikhlas atau tidaknya itu urusan lain bukan?

Tak kalah pentingnya dalam megarungi bulan Ramadhan adalah mempersiapkan tubuh agar selalu fit. Dalam artian menjaga kesehatan tubuh. Apalagi bagi yang sudah berusia senja, menjaga kesehatan demi mengarungi bulan ramadhan bisa jadi akan mendapatkan pahala tersendiri kelak. Sungguh beruntung bukan? Badan sehat, diberi pahala pula. Nikmat mana yang kau dustakan coba?

Di sisi lain, ada juga yang mempersiapkan materi secara full selama mengarungi bulan Ramadhan. Dalam artian orang tersebut tidak bekerja,  hanya fokus beribadah (Bukan Berarti menganggap bekerja di bulan Ramadhan itu bukan ibadah loh ya).

Golongan ini akan menabung hasil kerjaannya selama setahun untuk digunakan sebagai bekal di bulan Ramadhan, fokus ibadah. Loh kok tidak mboheman, bukannya ketika bulan Ramadhan justru roda perekonomian sedang naik.

Justru di sinilah menariknya bulan Ramadhan ini. Semua orang rela berkorban demi mendapatkan kemuliaannya.  Orang-orang tesebut keyakinannya sudah penuh, mereka sudah begitu yakin bahwa rizki sudah ada yang mengatur, mereka tidak takut miskin hanya gara-gara menutup dagangannya selama sebulan penuh.

Menariknya, golongan ini diberi kecukupan. Sementara orang yang bekerja penuh di bulan Ramadhan bahkan terkadang melalaikan kewajibannya (Moka') nampak masih merasa gusar atas rizki yang diberikan kepadanya.

Saya jadi teringat nasihat dari guru kami, hanya orang lemah imanlah orang yang merasa khawatir terhadap rizkinya. 

Oh ya, selain itu, Kiai Sya'roni juga berpesan terkait Hari Raya Idul Fitri yg kemungkinan jatuh di hari Jum'at. Dimana sebagaian orang memahami bahwa, jika Hari Raya Idul Fitri itu jatuh di hari Jum'at maka jumatannya libur. Padahal pemahaman ini merupakan pemahamahan yang salah. Dan perlu diluruskan. 

Kiai Sya'roni menjelaskan, hadis yg menjelaskan terkait pembolehan tidak jumatan terhadap orang desa (Badui)harus dipahami secara kontekstual. Dimana kala itu ibadah shalat jumat dan Idul Fitri  hanya berpusat pada satu masjid saja, berbeda dengan kondisi sekarang, masjid yg digunakan untuk melaksanakan shalat Jumat bertebaran di mana-mana. 

Ramadhan merupakan bulan istimewa yg diberikan kepada umat Nabi Muhammad. Sungguh rugi orang yg tak mampu mengambil hikmah darinya. 

Tak cukup dengan rasa bahagia saja dalam menyambutnya. Harus dipersiapkan dengan matang, lahir maupun batin. 

Tabik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun